Makassar: Musim panas yang berkepanjangan, khususnya di Kota Makassar mulai mempengaruhi sektor kesehatan. Salah satunya adalah rumah sakit yang mulai kekurangan air.
Salah satu keluarga pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Popy Novita, mengatakan saat ini air di rumah sakit mulai berkurang. Bahkan air mengalir hanya saat subuh saja.
Sehingga sebagai antisipasi, pihaknya bersama dengan pasien lain harus mengisi wadah atau botol bekas minuman kemasan, agar tidak kehabisan air.
"Kami siasati pas subuh atau sebelum salat subuh isi botol-botol kosong di masjid," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 23 Oktober 2023.
Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, Auliah Yamin, mengatakan, permasalahan air dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan saat ini.
"Musim kemarau saat ini cukup berdampak pada kondisi pemasokan air di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo saat ini," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya harus memanfaatkan air dengan menentukan waktu distribusi air ke ruang-ruang perawatan.
"Jadi memang ada kebutuhan kebutuhan tertentu yang tidak bisa dicukupi dari suplai air saat ini," jelasnya.
Sebagai antisipasi ketersediaan air sehingga pengoperasian dan pelayanan di rumah sakit bisa maksimal, pihak rumah sakit memanfaatkan secara penuh sumur bor yang ada.
"Saat ini ada enam titik sumur bor, dan air yang dihasilkan hanya sekitar 200 meter kubik perhari," ujarnya.
Padahal sebelumnya, kuantitas air yang mengalir di rumah sakit tersebut bisa mencapai 500-700 meter kubik. Sehingga, pihaknya meminta kepada seluruh pasien dan keluarganya memanfaatkan air seseuai kebutuhan.
"Kami mengharapkan keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit dapat menghemat air dalam kebutuhan sehari hari untuk kepentingan bersama, karena biar bagaimanapun kepentingan pelayanan atau kepentingan pasien adalah yang utama," harapnya.
Makassar: Musim panas yang berkepanjangan, khususnya di Kota Makassar mulai mempengaruhi sektor kesehatan. Salah satunya adalah rumah sakit yang mulai kekurangan air.
Salah satu keluarga pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Popy Novita, mengatakan saat ini air di rumah sakit mulai berkurang. Bahkan air mengalir hanya saat subuh saja.
Sehingga sebagai antisipasi, pihaknya bersama dengan pasien lain harus mengisi wadah atau botol bekas minuman kemasan, agar tidak kehabisan air.
"Kami siasati pas subuh atau sebelum salat subuh isi botol-botol kosong di masjid," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 23 Oktober 2023.
Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, Auliah Yamin, mengatakan, permasalahan air dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan saat ini.
"Musim kemarau saat ini cukup berdampak pada kondisi pemasokan air di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo saat ini," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya harus memanfaatkan air dengan menentukan waktu distribusi air ke ruang-ruang perawatan.
"Jadi memang ada kebutuhan kebutuhan tertentu yang tidak bisa dicukupi dari suplai air saat ini," jelasnya.
Sebagai antisipasi ketersediaan air sehingga pengoperasian dan pelayanan di rumah sakit bisa maksimal, pihak rumah sakit memanfaatkan secara penuh sumur bor yang ada.
"Saat ini ada enam titik sumur bor, dan air yang dihasilkan hanya sekitar 200 meter kubik perhari," ujarnya.
Padahal sebelumnya, kuantitas air yang mengalir di rumah sakit tersebut bisa mencapai 500-700 meter kubik. Sehingga, pihaknya meminta kepada seluruh pasien dan keluarganya memanfaatkan air seseuai kebutuhan.
"Kami mengharapkan keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit dapat menghemat air dalam kebutuhan sehari hari untuk kepentingan bersama, karena biar bagaimanapun kepentingan pelayanan atau kepentingan pasien adalah yang utama," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)