Solo: PDAM Toya Wening Solo menghentikan operasional tiga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) karena air baku dari Sungai Bengawan Solo terkena limbah ciu. Penutupan tersebut mengakibatkan ribuan warga Solo mengalami kesulitas air bersih.
"Per siang ini (Kamis), tiga IPAL ditutup. IPAL Semanggi, IPAL Jurug, dan IPAL Jebres. IPAL Semanggi sudah dihentikan operasionalnya sejak subuh tadi. Kalau IPAL Jurug dan Jebres dihentikan per sekitar pukul 10-11.00 WIB tadi," ujar Pejabat Pemberi Informasi PDAM Toya Wening Solo Bayu Tunggul, di Solo, Kamis, 21 Desember 2023.
Penyebab penghentian operasional ketiga IPAL tersebut sama yakni karena limbah ciu. Kondisi tersebut mengakibatkan air baku di Sungai Bengawan Solo menjadi hitam pekat dan berbau.
Sampai saat ini, belum terlihat tanda-tanda air Sungai Bengawan Solo berkurang limbahnya. Operasional IPAL sendiri bergantung pada kondisi air baku tersebut.
"Kualitas air bakunya sangat tidak memungkinkan untuk diolah. Warnanya hitam pekat, berbau alkohol. Akibatnya sekarang air menuju rumah warga ada yang mati total arau mengalir sedikit," bebernya.
Dari penghentian operasional tiga IPAL tersebut, sekitar 18 ribuan pengguna di Kota Solo terdampak kesulitan air bersih. Ia tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi tersebut bakal berlangsung dan IPAL bakal kembali dioperasionalkan.
"Secara teori, satu liter per detik itu untuk 80 pelanggan. Sedangkan kapasitas IPAL Semanggi operasionalnya 80 liter per detik, kemudian IPAL Jurug 100 liter per detik dan IPAL Jebres 50 lirer per detik. Tinggal dikalikan 80 saja, itu pengguna yang terdampak," imbuhnya.
Bayu mengakui warga terdampak sudah mulai mengajukan untuk droping air bersih. Namun pihaknya belum bisa memenuhi hal itu karena harus melakukan droping sesuai regulasi.
"Kalau kita droping kan harus kenubggu 1x24 jam. Jadi kalau sampai besok pagi masih belum bisa dioperasikan, kita akan lakukan droping air bersih. Warga Semanggi, Mojo sudah mengajukan droping," ungkapnya.
Solo: PDAM Toya Wening Solo menghentikan operasional tiga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) karena air baku dari Sungai Bengawan Solo terkena limbah ciu. Penutupan tersebut mengakibatkan ribuan warga Solo mengalami kesulitas air bersih.
"Per siang ini (Kamis), tiga IPAL ditutup. IPAL Semanggi, IPAL Jurug, dan IPAL Jebres. IPAL Semanggi sudah dihentikan operasionalnya sejak subuh tadi. Kalau IPAL Jurug dan Jebres dihentikan per sekitar pukul 10-11.00 WIB tadi," ujar Pejabat Pemberi Informasi PDAM Toya Wening Solo Bayu Tunggul, di Solo, Kamis, 21 Desember 2023.
Penyebab penghentian operasional ketiga IPAL tersebut sama yakni karena limbah ciu. Kondisi tersebut mengakibatkan air baku di Sungai Bengawan Solo menjadi hitam pekat dan berbau.
Sampai saat ini, belum terlihat tanda-tanda air Sungai Bengawan Solo berkurang limbahnya. Operasional IPAL sendiri bergantung pada kondisi air baku tersebut.
"Kualitas air bakunya sangat tidak memungkinkan untuk diolah. Warnanya hitam pekat, berbau alkohol. Akibatnya sekarang air menuju rumah warga ada yang mati total arau mengalir sedikit," bebernya.
Dari penghentian operasional tiga IPAL tersebut, sekitar 18 ribuan pengguna di Kota Solo terdampak kesulitan air bersih. Ia tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi tersebut bakal berlangsung dan IPAL bakal kembali dioperasionalkan.
"Secara teori, satu liter per detik itu untuk 80 pelanggan. Sedangkan kapasitas IPAL Semanggi operasionalnya 80 liter per detik, kemudian IPAL Jurug 100 liter per detik dan IPAL Jebres 50 lirer per detik. Tinggal dikalikan 80 saja, itu pengguna yang terdampak," imbuhnya.
Bayu mengakui warga terdampak sudah mulai mengajukan untuk droping air bersih. Namun pihaknya belum bisa memenuhi hal itu karena harus melakukan droping sesuai regulasi.
"Kalau kita droping kan harus kenubggu 1x24 jam. Jadi kalau sampai besok pagi masih belum bisa dioperasikan, kita akan lakukan droping air bersih. Warga Semanggi, Mojo sudah mengajukan droping," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)