Klaten: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten tercatat sebanyak 204 kasus hingga pekan ke 14. Dari jumlah tersebut, 14 pasien meninggal dunia.
"Total kasusnya 204, total kematian 14. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan," ujar Plt Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, di Klaten, Senin, 1 April 2024.
Menurutnya, kematian pada pasien rata-rata disebabkan karena terlambat dibawa ke layanan kesehatan. Terkait itu, ia terua mengimbau masyarakat agar segera membawa pasien jika demam tidak turun pada hari ke 3.
Sementara itu, kebanyakan pasien meninggal dunia merupakan pasien anak-anak usia tujuh tahun ke bawah. Namun ada juga satu pasien dewasa dan beberpaa pasien remaja.
"Sejauh ini pasien datang ke RS sudah panas hari ke empat atau lima gitu. Sehingga saat itu dalam grafik DBD terjadi penurunan signifikan terhadap trombositnya. Kami imbau masyarakat jika panas hari kedua belum turun, hari ketiganya langsung dibawa ke layanan kesehatan," bebernya.
Anggit menambahkan, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menangani DBD. Dia menekankan PSN wajib dilakukan di lingkungan rumah terlebih dulu kemudian diteruskan ke fasilitas umum.
"Besok Jumat akan dilakukan PSN serentak di seluruh Klaten hingga tingkat masyarakat. PSN dimaknai beraih-beraih sarang nyamuk di tempat masing-masing dan tempat umum. Kemudian dipantau terua jentiknya oleh jumantik," ungkapnya.
Klaten: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten tercatat sebanyak 204 kasus hingga pekan ke 14. Dari jumlah tersebut, 14 pasien meninggal dunia.
"Total kasusnya 204, total kematian 14. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan," ujar Plt Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, di Klaten, Senin, 1 April 2024.
Menurutnya, kematian pada pasien rata-rata disebabkan karena terlambat dibawa ke layanan kesehatan. Terkait itu, ia terua mengimbau masyarakat agar segera membawa pasien jika demam tidak turun pada hari ke 3.
Sementara itu, kebanyakan pasien meninggal dunia merupakan pasien anak-anak usia tujuh tahun ke bawah. Namun ada juga satu pasien dewasa dan beberpaa pasien remaja.
"Sejauh ini pasien datang ke RS sudah panas hari ke empat atau lima gitu. Sehingga saat itu dalam grafik DBD terjadi penurunan signifikan terhadap trombositnya. Kami imbau masyarakat jika panas hari kedua belum turun, hari ketiganya langsung dibawa ke layanan kesehatan," bebernya.
Anggit menambahkan, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menangani DBD. Dia menekankan PSN wajib dilakukan di lingkungan rumah terlebih dulu kemudian diteruskan ke fasilitas umum.
"Besok Jumat akan dilakukan PSN serentak di seluruh Klaten hingga tingkat masyarakat. PSN dimaknai beraih-beraih sarang nyamuk di tempat masing-masing dan tempat umum. Kemudian dipantau terua jentiknya oleh jumantik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)