Jepara: Hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai naik kelas. Buah semangka dan melon yang ditanam para petani berhasil diekspor ke Singapura.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Jepara, Andang Wahyu Triyanto, mengatakan ekspor perdana ini berasal dari Kecamatan Mlonggo dan Pakisaji sebanyak 10 ton.
"Kirim bareng-bareng dari Kabupaten Demak juga sebanyak dua kontainer ke Singapura," kata Andang di Jepara, Kamis, 5 Oktober 2023.
Andang menjelaskan selain semangka dan melon, hasil pertanian lainnya seperti kopi juga mampu bersaing di pasar internasional. Sejumlah petani dan pengepul kopi juga mulai memasarkan kopi hingga mancanegara.
Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Dian Satriadi, mengatakan beberapa hasil pertanian dari Jepara memang memiliki potensi ekspor, seperti kopi, semangka, dan melon. Hanya saja, ekspor tidak bisa dilakukan sendiri, karena terkendala keberlanjutan.
“Ekspor sendiri belum bisa karena kuantitas dan kontinuitas harus terjaga. Ini yang sulit dipenuhi,” jelas Dian.
Kendala lainnya adalah adanya perbedaan kebijakan antara Indonesia dengan negara penerima barang. Seperti produk pangan hasil pertanian yang harus difumigasi dari Indonesia, sementara beberapa negara penerima tidak menerima makanan yang difumigasi.
Jepara: Hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai naik kelas.
Buah semangka dan melon yang ditanam para petani berhasil di
ekspor ke Singapura.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Jepara, Andang Wahyu Triyanto, mengatakan ekspor perdana ini berasal dari Kecamatan Mlonggo dan Pakisaji sebanyak 10 ton.
"Kirim bareng-bareng dari Kabupaten Demak juga sebanyak dua kontainer ke Singapura," kata Andang di Jepara, Kamis, 5 Oktober 2023.
Andang menjelaskan selain semangka dan melon, hasil pertanian lainnya seperti kopi juga mampu bersaing di pasar internasional. Sejumlah petani dan pengepul kopi juga mulai memasarkan kopi hingga mancanegara.
Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Dian Satriadi, mengatakan beberapa hasil pertanian dari Jepara memang memiliki potensi ekspor, seperti kopi, semangka, dan melon. Hanya saja, ekspor tidak bisa dilakukan sendiri, karena terkendala keberlanjutan.
“Ekspor sendiri belum bisa karena kuantitas dan kontinuitas harus terjaga. Ini yang sulit dipenuhi,” jelas Dian.
Kendala lainnya adalah adanya perbedaan kebijakan antara Indonesia dengan negara penerima barang. Seperti produk pangan hasil pertanian yang harus difumigasi dari Indonesia, sementara beberapa negara penerima tidak menerima makanan yang difumigasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)