Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Muhammadiyah Siapkan Kalender Islam untuk 100 Tahun ke Depan

Ahmad Mustaqim • 21 Februari 2024 13:11
Yogyakarta: Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyiapkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) atau kalander Islam. Kalender tersebut akan dibahas dalam Musyawarah Nasional Majelis Tarjih ke 32 akhir pekan ini. 
 
"Kalender Hijriyah Global Tunggal akan menerapkan kalander ini tahun depan. Sudah disiapkan kalender 100 tahun ke depan," kata Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro No 23 Yogyakarta pada Rabu, 21 Februari 2024. 
 
Munas Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Jumat-Minggu, 23-25 Februari 2024. Pembahasan tersebut menjadi lanjutan dari sejumlah diskusi tentang kalender Islam global yang pernah dilakukan. 

Pembahasa pertama telah dilakukan pada 2009, melalui pertemuan ahli astronomi dan falak. Kemudian berlanjut pertemuan di Turki (2016) yang membahas penyatuan kalender global. 
 
Baca: Muhammadiyah Imbau Pihak Keberatan Hasil Pemilu Ambil Jalur Konstitusi

"Pertemuan di Turki itu ada 60 wakil-wakil dari berbagai negara, dirumuskan rumusan kalander global yang disepakati," kata dia. 
 
Berbagai seminar, kajian ataupun sosialisasi, ia melanjutkan, telah dilakukan di berbagai wilayah guna mendukung terwujudnya Kalender Hijriyah Global Tunggal. Sebagai peradaban yang lama, Islam telah hadir selama 14 abad, namun tak kunjung memiliki kalender unikatif. 
 
"Oleh sebab itu, perlu diupayakan kalender terpadu untuk umat Islam di seantero dunia. Salah satu tujuan dari penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini adalah sebagai solusi untuk peristiwa hari Arafah dan hari-hari besar Islam lainnya," kata dia. 
 
Ia mengungkapkan, Muhammadiyah mempersiapkan dengan mengacu pada keputusan internasional di Turki. Keputusan terakhir itu digunakan dalam menyusun dan menentukan penyusunan kalender islam global. 
 
"Kami mengajak komponen masyarakat untuk menerimabya, agar ada persatuan Islam. Muhammadiyah mengakui bahwa penerapan konsep ini akan menimbulkan berbagai pertanyaan dan kritik. Oleh sebab itu, perlu persiapan matang dan jawaban yang bersumber dari syariat Islam dan ilmu pengetahuan," ujarnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan