medcom.id, Tangerang Selatan: Terduga teroris Thamrin, W alias K dan J, yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pagi tadi, di Bitung, Tangerang, dikenal para tetangga sebagai pedagang keliling pasar malam.
Ketua RT 005/4, Kampung Maruga, Kelurahan Sarua, Kecamatan Ciputat, Munadih, mengaku tidak pernah melihat gelagat mencurigkan dari dua warganya itu.
"Biasa saja, memang tidak terlalu aktif di masyarakat, karenakan mereka juga sibuk berdagang," kata Munadih, Kamis (28/1/2016)
Munadih mengungkap, sehari-hari, W berjualan keliling di pasar malam, menjajakan cemilan berupa sosis bakar dan pakaian. Sedangkan J, diketahui Munadih, baru saja mendapat pekerjaan di pabrik kopi.
"Dia (W) sama istrinya rajin jualan sosis, burger sama pakaian juga. Kalau J kira-kira baru dua bulan belakangan ikut bekerja, ngakunya sih di perusahaan kopi," ungkapnya.
Meski hanya berjualan di pasar malam, yang berpindah-pindah lapak. W kerap mengangkut barang dagangannya menggunakan mobil Suzuki jenis Carry, warna biru. Selain itu, salah satu warga, Pandi Rais, membeberkan, W bakal membeli rumah tetangganya.
"Kalau dilihat usahanya memang cuma di pasar malam, tapi ya punya mobil. Malah rumah tetangga sebelahnya mau dibebaskan juga," cetus Pandi.
Pandi mengaku, saat penggeledahan oleh Densus 88, dia melihat mobil W sempat diperiksa petugas. Namun dia tidak tahu, adakah barang bukti yang dibawa Densus 88.
"Saya lihat diperiksa juga, tapi apa ada barang yang diamankan dari dalam mobil, saya enggak tahu," pungkasnya.
(BACA: Densus Geledah Rumah dan Boyong Laptop)
Seperti diketahui, usai dicokok pada pagi tadi. Densus 88 segera menggeledah kediaman terduga teroris itu. Sejumlah dokumen, laptop, dah telepon genggam diamankan petugas.
W dan J adalah residivis. Mereka pernah ditangkap dan ditahan terkait kasus teror, yang terjadi pada 2008 lalu.
"Dulu pernah ditangkap tahun 2008. Dia bebas juga paling baru setahun," ungkap Pandi.
medcom.id, Tangerang Selatan: Terduga teroris Thamrin, W alias K dan J, yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pagi tadi, di Bitung, Tangerang, dikenal para tetangga sebagai pedagang keliling pasar malam.
Ketua RT 005/4, Kampung Maruga, Kelurahan Sarua, Kecamatan Ciputat, Munadih, mengaku tidak pernah melihat gelagat mencurigkan dari dua warganya itu.
"Biasa saja, memang tidak terlalu aktif di masyarakat, karenakan mereka juga sibuk berdagang," kata Munadih, Kamis (28/1/2016)
Munadih mengungkap, sehari-hari, W berjualan keliling di pasar malam, menjajakan cemilan berupa sosis bakar dan pakaian. Sedangkan J, diketahui Munadih, baru saja mendapat pekerjaan di pabrik kopi.
"Dia (W) sama istrinya rajin jualan sosis, burger sama pakaian juga. Kalau J kira-kira baru dua bulan belakangan ikut bekerja, ngakunya sih di perusahaan kopi," ungkapnya.
Meski hanya berjualan di pasar malam, yang berpindah-pindah lapak. W kerap mengangkut barang dagangannya menggunakan mobil Suzuki jenis Carry, warna biru. Selain itu, salah satu warga, Pandi Rais, membeberkan, W bakal membeli rumah tetangganya.
"Kalau dilihat usahanya memang cuma di pasar malam, tapi ya punya mobil. Malah rumah tetangga sebelahnya mau dibebaskan juga," cetus Pandi.
Pandi mengaku, saat penggeledahan oleh Densus 88, dia melihat mobil W sempat diperiksa petugas. Namun dia tidak tahu, adakah barang bukti yang dibawa Densus 88.
"Saya lihat diperiksa juga, tapi apa ada barang yang diamankan dari dalam mobil, saya enggak tahu," pungkasnya.
(BACA: Densus Geledah Rumah dan Boyong Laptop)
Seperti diketahui, usai dicokok pada pagi tadi. Densus 88 segera menggeledah kediaman terduga teroris itu. Sejumlah dokumen, laptop, dah telepon genggam diamankan petugas.
W dan J adalah residivis. Mereka pernah ditangkap dan ditahan terkait kasus teror, yang terjadi pada 2008 lalu.
"Dulu pernah ditangkap tahun 2008. Dia bebas juga paling baru setahun," ungkap Pandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)