.ANTARA FOTO/Feri Purnama
.ANTARA FOTO/Feri Purnama

Buruknya Drainase Diduga Sebabkan Longsornya Jalur Kereta di Tasikmalaya

Vera Erwaty Ismainy • 10 April 2014 15:57
medcom.id, Jakarta: Longsornya jalur kereta di Tasikmalaya baru-baru ini diduga karena  buruknya sistem drainase di sekitar badan jalur kereta api. Sistem drainase air di permukaan maupun di bawah permukaan berfungsi mengurangi derajat kejenuhan tanah saat musim hujan.
 
Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari mengatakan sistem drainase di sekitar lokasi kecelakaan kereta api tidak dapat berfungsi. Padahal sistem drainase yang baik berfungsi mengurangi derajat kejenuhan tanah saat musim hujan.
 
Longsornya tanah bisa disebabkan sistem drainase yang kurang memadai untuk mengantisipasi kenaikan intensitas air hujan maupun air permukaan. Dia memperkirakan kondisi sistem drainase yang kurang memadai itu terdapat di sepanjang jalur kereta.

"Jalur kereta dibangun di atas timbunan menggunakan material tanah vulkanis yang dipadatkan. Untuk mengantisipasi ancaman tanah longsor, diperlukan pemetaan ulang daerah-daerah potensi tanah longsor dengan menitikberatkan pada kekuatan lapisan tanah dan kondisi hidrologi lereng sekitar jalur rel kereta api," jelasnya.
 
Terkait dengan kerja sama dengan PT KAI, Adrin mengatakan pada 2003-2004, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI pernah bekerja sama dengan PT KAI melalui pemberian pelatihan selama satu bulan kepada staf PT KAI yang berada di divisi technical engineering tentang bagaimana mengidentifikasi tanah longsor, patahan, dan lain-lain.
 
Namun kerja sama itu sudah selesai. Sampai saat ini, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI belum menjalin kerja sama kembali dengan PT KAI yang sifatnya penelitian.
 
"Kami bermaksud menawarkan teknologi gravitasi ekstraksi air tanah untuk kestabilan lereng atau the greatest. Kami sudah menguji teknologi ini sebelumnya pada daerah longsor sekitar Cilebut," kata Adrin. Teknologi itu mampu mengekstraksi atau menghisap air di lereng agar jumlahnya tidak melebihi batas bidang gelincir. Kalau tidak dihisap, air akan terus mengalir ke kaki lereng.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan