medcom.id, Surabaya: Meski Pemkot Surabaya telah mendeklarasikan penutupan lokalisasi Dolly, beberapa warga tetap kukuh menjalankan aktivitasnya seperti biasa, termasuk praktik prostitusi. Warga tetap menolak penutupan karena menilai kebijakan Pemkot Surabaya tidak persuasif.
Pascadeklarasi penutupan lokalisasi Dolly pada Rabu (18/6/2014) malam, akses jalan di kawasan lokalisasi Dolly pada Kamis (19/62014) telah lancar setelah sebelumnya sempat diblokade warga.
Meski resmi ditutup, sikap beberapa warga Dolly tidak berubah. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing dan berkumpul di depan wisma. Mereka pun tetap waspada jika ada tindakan pihak luar yang meresahkan.
Warga juga menyatakan tidak akan mengubah aktivitas mereka. Pedagang kaki lima tetap berjualan, wisma tetap buka, dan para PSK juga tetap bekerja. Salah seorang warga bernama Totok berujar, "Kami sudah tidak peduli dengan langkah pemerintah yang tidak memikirkan nasib warga lokalisasi."
Bahkan, di kawasan Gang Dolly terdapat sirene sebagai penanda jika ada masalah yang datang dari pihak luar dan dianggap mengancam warga kawasan lokalisasi. Jika sirene berbunyi, warga akan segera bersiap dan berkumpul di sebuah posko.(Firdha Siswoyo)
medcom.id, Surabaya: Meski Pemkot Surabaya telah mendeklarasikan penutupan lokalisasi Dolly, beberapa warga tetap kukuh menjalankan aktivitasnya seperti biasa, termasuk praktik prostitusi. Warga tetap menolak penutupan karena menilai kebijakan Pemkot Surabaya tidak persuasif.
Pascadeklarasi penutupan lokalisasi Dolly pada Rabu (18/6/2014) malam, akses jalan di kawasan lokalisasi Dolly pada Kamis (19/62014) telah lancar setelah sebelumnya sempat diblokade warga.
Meski resmi ditutup, sikap beberapa warga Dolly tidak berubah. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing dan berkumpul di depan wisma. Mereka pun tetap waspada jika ada tindakan pihak luar yang meresahkan.
Warga juga menyatakan tidak akan mengubah aktivitas mereka. Pedagang kaki lima tetap berjualan, wisma tetap buka, dan para PSK juga tetap bekerja. Salah seorang warga bernama Totok berujar, "Kami sudah tidak peduli dengan langkah pemerintah yang tidak memikirkan nasib warga lokalisasi."
Bahkan, di kawasan Gang Dolly terdapat sirene sebagai penanda jika ada masalah yang datang dari pihak luar dan dianggap mengancam warga kawasan lokalisasi. Jika sirene berbunyi, warga akan segera bersiap dan berkumpul di sebuah posko.(Firdha Siswoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)