Kendari: Basarnas Kendari menurunkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi untuk mencari kapal yang tenggelam di Perairan Malaoge, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, mengatakan pihaknya menerima informasi dari HM La Aba, pemilik kapal yang tenggelam tersebut, pada Selasa, 25 Juli 2023.
"Bapak HM La Aba, pemilik kapal yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu kapal tenggelam dengan muatan tiga orang di sekitar Perairan Malaoge, Buton," kata Arafah di Kendari, Selasa, 25 Juli 2023.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya menurunkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi untuk menuju lokasi menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh ke lokasi kecelakaan kapal dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 29 mil laut. Dalam operasi tersebut,Tim Rescue Pos SAR Wakatobi dibekali peralatan seperti mobil rescue, perahu karet, aquaeye, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelasnya.
Arafah menyebut korban yang berada di kapal tersebut, yakni Basirun (40), Syarifuddin (50), dan La Ode Juliadin (52). Ketiganya merupakan warga Desa Kapota, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sultra.
Kronologi kejadian tenggelamnya kapal tersebut, berawal saat ketiga orang korban berencana berangkat dari Pelabuhan Malaoge, Lasalimu, Kabupaten Buton menuju Pelabuhan Kapota, Kabupaten Wakatobi.
"Setelah melakukan perjalanan berjarak sekitar empat mil laut, kapal tersebut dihantam oleh gelombang tinggi dan tenggelam," jelasnya.
Pencarian terhadap ketiga korban, kata dia, telah dilakukan oleh pihak keluarga dan nelayan sekitar, namun belum ditemukan. Dia juga menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat melakukan pencarian masih cerah dengan kecepatan angin sekitar lima sampai 20 Knot.
"Dengan arah angin dari tenggara ke barat laut dan tinggi gelombang sekitar 0,75 sampai dua meter," ungkapnya.
Kendari: Basarnas Kendari menurunkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi untuk mencari
kapal yang tenggelam di Perairan Malaoge, Kabupaten Buton, Provinsi
Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, mengatakan pihaknya menerima informasi dari HM La Aba, pemilik kapal yang
tenggelam tersebut, pada Selasa, 25 Juli 2023.
"Bapak HM La Aba, pemilik kapal yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu kapal tenggelam dengan muatan tiga orang di sekitar Perairan Malaoge, Buton," kata Arafah di Kendari, Selasa, 25 Juli 2023.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya menurunkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi untuk menuju lokasi menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh ke lokasi kecelakaan kapal dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 29 mil laut. Dalam operasi tersebut,Tim Rescue Pos SAR Wakatobi dibekali peralatan seperti mobil rescue, perahu karet, aquaeye, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelasnya.
Arafah menyebut korban yang berada di kapal tersebut, yakni Basirun (40), Syarifuddin (50), dan La Ode Juliadin (52). Ketiganya merupakan warga Desa Kapota, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sultra.
Kronologi kejadian tenggelamnya kapal tersebut, berawal saat ketiga orang korban berencana berangkat dari Pelabuhan Malaoge, Lasalimu, Kabupaten Buton menuju Pelabuhan Kapota, Kabupaten Wakatobi.
"Setelah melakukan perjalanan berjarak sekitar empat mil laut, kapal tersebut dihantam oleh gelombang tinggi dan tenggelam," jelasnya.
Pencarian terhadap ketiga korban, kata dia, telah dilakukan oleh pihak keluarga dan nelayan sekitar, namun belum ditemukan. Dia juga menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat melakukan pencarian masih cerah dengan kecepatan angin sekitar lima sampai 20 Knot.
"Dengan arah angin dari tenggara ke barat laut dan tinggi gelombang sekitar 0,75 sampai dua meter," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)