OKU: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, menyebabkan warga di enam kecamatan wilayah tersebut terdampak.
"Menurut data sementara, banjir bandang telah berdampak di 10 desa/kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan di OKU Selatan," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Kamis, 6 Juli 2023.
Adapun wilayah yang terdampak meliputi; Desa Ulak Pandan di Kecamatan Kisam Tinggi. Berikutnya Desa Wai Gugur, Desa Simpang Pendagan, Desa Rengas, Desa Tangsi Bawah, Desa Kisau dan Desa Talang Bandung di Kecamatan Muaradua. Selanjutnya Desa Lawang Agung di Kecamatan Muaradua Kisam, Desa Madura di Kecamatan Buay Sandang Aji, Desa Tekana di Kecamatan Buana Pemaca dan di Kecamatan Runjung Agung.
Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan juga melaporkan kerugian material meliputi dua rumah hanyut, dua jembatan hanyut dan sebanyak 202 rumah warga terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 60 sentimeter. Di samping itu, lahan pertanian seluas empat hektare juga terendam banjir.
Laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari BPBD OKU Selatan, bahwa peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Rabu, 5 Juli 2023 setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam durasi yang cukup lama dan memicu luapan sungai Saka dan sungai Selabung.
Laporan terakhir yang diterima Pusdalops BNPB pada Rabu (5/7) pukul 22.46 WIB, banjir terpantau berangsur surut di Kecamatan Muaradua Tangsi. Namun, di wilayah Kecamatan Kisam Tinggi, debit air masih cukup tinggi.
Adapun sinyal telekomunikasi di dua wilayah tersebut juga mengalami gangguan sehingga proses kaji cepat dan pelaporan data serta informasi turut terkendala.
Sementara Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Selatan, Heri Pramono, melaporkan tiga orang warga hanyut, dua berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat namun satu jiwa ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
Selain satu orang warga meninggal dunia, sebanyak 202 KK/457 jiwa turut terdampak atas bencana ini. Adapun beberapa warga yang sebelumnya sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Korban meninggal sudah dimakamkan saat itu juga. Untuk pengungsian saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing," jelas Heri.
Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD OKU Selatan telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait termasuk aparatur desa. BPBD OKU Selatan juga telah mendirikan posko utama di halaman Polsek Kecamatan Muaradua.
OKU: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan
banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan,
Sumatra Selatan, menyebabkan warga di enam kecamatan wilayah tersebut terdampak.
"Menurut data sementara, banjir bandang telah berdampak di 10 desa/kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan di OKU Selatan," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Kamis, 6 Juli 2023.
Adapun wilayah yang
terdampak meliputi; Desa Ulak Pandan di Kecamatan Kisam Tinggi. Berikutnya Desa Wai Gugur, Desa Simpang Pendagan, Desa Rengas, Desa Tangsi Bawah, Desa Kisau dan Desa Talang Bandung di Kecamatan Muaradua. Selanjutnya Desa Lawang Agung di Kecamatan Muaradua Kisam, Desa Madura di Kecamatan Buay Sandang Aji, Desa Tekana di Kecamatan Buana Pemaca dan di Kecamatan Runjung Agung.
Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan juga melaporkan kerugian material meliputi dua rumah hanyut, dua jembatan hanyut dan sebanyak 202 rumah warga terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 60 sentimeter. Di samping itu, lahan pertanian seluas empat hektare juga terendam banjir.
Laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari BPBD OKU Selatan, bahwa peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Rabu, 5 Juli 2023 setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam durasi yang cukup lama dan memicu luapan sungai Saka dan sungai Selabung.
Laporan terakhir yang diterima Pusdalops BNPB pada Rabu (5/7) pukul 22.46 WIB, banjir terpantau berangsur surut di Kecamatan Muaradua Tangsi. Namun, di wilayah Kecamatan Kisam Tinggi, debit air masih cukup tinggi.
Adapun sinyal telekomunikasi di dua wilayah tersebut juga mengalami gangguan sehingga proses kaji cepat dan pelaporan data serta informasi turut terkendala.
Sementara Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Selatan, Heri Pramono, melaporkan tiga orang warga hanyut, dua berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat namun satu jiwa ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
Selain satu orang warga meninggal dunia, sebanyak 202 KK/457 jiwa turut terdampak atas bencana ini. Adapun beberapa warga yang sebelumnya sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Korban meninggal sudah dimakamkan saat itu juga. Untuk pengungsian saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing," jelas Heri.
Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD OKU Selatan telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait termasuk aparatur desa. BPBD OKU Selatan juga telah mendirikan posko utama di halaman Polsek Kecamatan Muaradua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)