Ratusan orang itu berasal dari tiga kabupaten di Papua Tengah, yakni Paniai, Deiyai, dan Dogiyai.
Kepanikan masyarakat bukan tanpa alasan. Pasalnya kawasan itu baru saja selesai terjadi perang antarsuku yang menyebabkan dua warga tewas, salah satunya kepala kampung Topo Distrik Uwapa. Perang antar suku itu akibat saling klaim tapal batas adat.
Walaupun sempat menimbulkan kepanikan, konvoi berjalan aman. Arak-arakan tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari ratusan aparat Kepolisian dan TNI. Diketahui, Konvoi itu dipicu konflik lahan tanah antara Suku Me dan Suku Dani, di distrik Uwapa Topo, Rabu, 7 Juni 2023.
Baca juga: Polda Papua Mediasi Pertikaian Maut Antarsuku di Nabire |
Tidak hanya korban jiwa dan luka, sebanyak 26 unit rumah dan 11 unit motor terbakar.
Wakapolda Papua, Brigjen Rahmadani mengingatkan peran para bupati dan tokoh masyarakat setempat untuk meredam konflik di kawasan itu. Sehingga tidak terjadi konflik susulan.
"Kesepakatannya langsung pulang, namun demikian mereka ingin ikut konvoi juga. Kapolres saya perintahkan agar massa dikawal. Saya juga bicara dengan bupati untuk tenangkan massa, dikawal dengan cepat jangan lagi terjadi pembakaran," ujar Rahmadani.
Sesuai kesepakatan warga bersama TNI, Polri, dan Pemda, mediasi penyelesaian konflik lahan tanah ini, akan dilaksanakan pada Selasa pekan depan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id