Kudus: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam melakukan pengawasan hewan ternak menjelang Hari Raya Kurban belum menemukan adanya hewan ternak yang mengidap penyakit membahayakan.
"Kami sudah melakukan monitoring di sejumlah pasar hewan, pengepul serta kelompok peternak. Hingga kini belum menemukan adanya hewan ternak yang berpenyakit menular," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Kamis, 8 Juni 2023.
Meski demikian, kata dia, pengawasan tetap dilakukan guna memastikan bahwa saat pelaksanaan hari Raya Idul Kurban tidak ada hewan ternak untuk hewan kurban yang mengidap penyakit.
Apalagi, imbuh dia, hewan ternak yang biasanya dijadikan kurban ada yang berasal dari sejumlah daerah di Jateng. Sedangkan sebelumnya terjadi kasus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol maupun penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia memprediksi kebutuhan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami perkirakan kebutuhan hewan kurban bisa mencapai 2.000-an ekor, baik kerbau, sapi maupun kambing," ujarnya.
Sementara data populasi hewan ternak di Kudus untuk sapi mencapai 8.814 ekor dan kerbau 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Kudus: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam melakukan pengawasan hewan ternak menjelang
Hari Raya Kurban belum menemukan adanya hewan ternak yang mengidap penyakit membahayakan.
"Kami sudah melakukan monitoring di sejumlah pasar hewan, pengepul serta kelompok peternak. Hingga kini belum menemukan adanya hewan ternak yang berpenyakit menular," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Kamis, 8 Juni 2023.
Meski demikian, kata dia, pengawasan tetap dilakukan guna memastikan bahwa saat pelaksanaan hari Raya Idul Kurban tidak ada hewan ternak untuk hewan kurban yang mengidap penyakit.
Apalagi, imbuh dia, hewan ternak yang
biasanya dijadikan kurban ada yang berasal dari sejumlah daerah di Jateng. Sedangkan sebelumnya terjadi kasus
lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol maupun penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia memprediksi kebutuhan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami perkirakan kebutuhan hewan kurban bisa mencapai 2.000-an ekor, baik kerbau, sapi maupun kambing," ujarnya.
Sementara data populasi hewan ternak di Kudus untuk sapi mencapai 8.814 ekor dan kerbau 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)