Ciamis: Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mewaspadai potensi penyebaran penyakit flu burung dengan menerapkan biosekuriti kepada para peternak ayam dan unggas yang berada di Kabupaten Ciamis. Penyebaran penyakit tersebut sudah muncul di Kota Bogor dan Cimahi.
Namun, virus itu belum sampai di Ciamis. Kepala Disnakkan Kabupaten Ciamis Syarief Nurhidayat mengatakan para petugas masih mengantisipasinya terutama mendorong biosekuriti di peternakan unggas maupun ayam.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Puskesmas. Namun, penyebaran flu burung ini harus diwaspasi dan Dinas juga akan segera membuat surat edaran kepada para peternak untuk menerapkan biosekuriti agar dilakukan secara yang ketat," kata Syarief, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia mengatakan pihaknya akan melaksanakan pendampingan biosekuriti di tiga kecamatan, yaitu Ciamis, Cijeungjing, dan Cipaku dengan mencakup 12.900 ekor ayam ternak (unggas).
"Kami akan membuat surat edaran untuk para kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan dan UPTD diminta meningkatkan upaya penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi terkait kewaspadaan flu burung. Akan tetapi, bagi masyarakat, khususnya peternak diminta segera melapor apabila menemukan ayam sakit atau mati mendadak," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis, Otong Komara, mengatakan para peternak ayam di Kabupaten Ciamis saat ini berupaya menjaga kebersihan kandang. Para peternak juga berupaya memberikan vitamin hingga penyemprotan kandang.
"Pogram vaksinasi terhadap unggas yang ada di Ciamis berjalan dengan baik dan sejauh ini masih tetap aman karena dari mereka juga tetap selalu waspada. Apalagi, wabah virus flu burung yang terjadi tidak berdampak kepada para peternak tapi kewaspadaan harus lebih di tingkatkan," paparnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Ciamis: Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mewaspadai potensi penyebaran penyakit
flu burung dengan menerapkan biosekuriti kepada para
peternak ayam dan unggas yang berada di Kabupaten Ciamis. Penyebaran penyakit tersebut sudah muncul di Kota Bogor dan Cimahi.
Namun, virus itu belum sampai di Ciamis. Kepala Disnakkan Kabupaten Ciamis Syarief Nurhidayat mengatakan para petugas masih mengantisipasinya terutama mendorong biosekuriti di peternakan unggas maupun ayam.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Puskesmas. Namun, penyebaran flu burung ini harus diwaspasi dan Dinas juga akan segera membuat surat edaran kepada para peternak untuk menerapkan biosekuriti agar dilakukan secara yang ketat," kata Syarief, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia mengatakan pihaknya akan melaksanakan pendampingan biosekuriti di tiga kecamatan, yaitu Ciamis, Cijeungjing, dan Cipaku dengan mencakup 12.900 ekor ayam ternak (unggas).
"Kami akan membuat surat edaran untuk para kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan dan UPTD diminta meningkatkan upaya penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi terkait kewaspadaan flu burung. Akan tetapi, bagi masyarakat, khususnya peternak diminta segera melapor apabila menemukan ayam sakit atau mati mendadak," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis, Otong Komara, mengatakan para peternak ayam di Kabupaten Ciamis saat ini berupaya menjaga kebersihan kandang. Para peternak juga berupaya memberikan vitamin hingga penyemprotan kandang.
"Pogram vaksinasi terhadap unggas yang ada di Ciamis berjalan dengan baik dan sejauh ini masih tetap aman karena dari mereka juga tetap selalu waspada. Apalagi, wabah virus flu burung yang terjadi tidak berdampak kepada para peternak tapi kewaspadaan harus lebih di tingkatkan," paparnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)