Tanjungpinang: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau memetakan tempat pemungutan suara (TPS) pascabencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri.
"Kami sudah mulai memerintahkan KPU Kabupaten Natuna untuk melaporkan kondisi warga di lokasi tanah longsor tersebut. Data tersebut kemungkinan baru dapat diberikan setelah kondisi pulih," kata Ketua KPU Provinsi Kepri Sriwati di Tanjungpinang, Kamis, 9 Maret 2023.
Sriwati mengemukakan penataan TPS dilakukan setelah KPU Natuna melaporkan kondisi di Serasan. Bila warga tidak lagi tinggal di Desa Pangkalan, Serasan, maka TPS harus dipindah sesuai dengan tempat tinggal mayoritas warga. Pada prinsipnya, penetapan TPS harus mudah dijangkau pemilih.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada dua TPS di lokasi bencana tersebut," ujarnya.
Anggota KPU Provinsi Kepri Arison menambahkan pendataan terhadap pemilih untuk menetapkan TPS. Jumlah pemilih di Desa Pangkalan berkurang karena ada warga yang memiliki hak pilih meninggal dunia. Sampai saat ini, petugas gabungan masih mencari para korban di lokasi tanah longsor.
"Jajaran KPU Kabupaten Natuna akan berkoordinasi dengan petugas lapangan setelah kondisi kembali pulih," katanya.
Arison mengemukakan pihaknya tidak akan menggantikan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) di Desa Pangkalan yang meninggal dunia. Hal itu karena pantarlih tersebut telah menyelesaikan tugas sebelum berakhir masa jabatan pada 15 Februari 2023.
"Terkait dengan anggota panitia pemungutan suara (PPS) staf Sekretariat PPK yang belum ditemukan tersebut, kami masih menunggu perkembangan hasil pencarian. Kami berharap segera ditemukan dalam kondisi baik," ucapnya.
Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur melaporkan pihaknya menemukan 21 orang dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor. Sementara itu, 35 orang lainnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Tiga orang korban dalam kritis, satu di antaranya meninggal dunia saat dibawa dengan kapal menuju Rumah Sakit Ranai. Sementara itu, 1.216 orang korban masih mengungsi di sejumlah tempat yang disiapkan pemerintah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tanjungpinang:
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau memetakan tempat pemungutan suara (TPS) pascabencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri.
"Kami sudah mulai memerintahkan KPU Kabupaten Natuna untuk melaporkan kondisi warga di lokasi
tanah longsor tersebut. Data tersebut kemungkinan baru dapat diberikan setelah kondisi pulih," kata Ketua KPU Provinsi
Kepri Sriwati di Tanjungpinang, Kamis, 9 Maret 2023.
Sriwati mengemukakan penataan TPS dilakukan setelah KPU Natuna melaporkan kondisi di Serasan. Bila warga tidak lagi tinggal di Desa Pangkalan, Serasan, maka TPS harus dipindah sesuai dengan tempat tinggal mayoritas warga. Pada prinsipnya, penetapan TPS harus mudah dijangkau pemilih.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada dua TPS di lokasi bencana tersebut," ujarnya.
Anggota KPU Provinsi Kepri Arison menambahkan pendataan terhadap pemilih untuk menetapkan TPS. Jumlah pemilih di Desa Pangkalan berkurang karena ada warga yang memiliki hak pilih meninggal dunia. Sampai saat ini, petugas gabungan masih mencari para korban di lokasi tanah longsor.
"Jajaran KPU Kabupaten Natuna akan berkoordinasi dengan petugas lapangan setelah kondisi kembali pulih," katanya.
Arison mengemukakan pihaknya tidak akan menggantikan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) di Desa Pangkalan yang meninggal dunia. Hal itu karena pantarlih tersebut telah menyelesaikan tugas sebelum berakhir masa jabatan pada 15 Februari 2023.
"Terkait dengan anggota panitia pemungutan suara (PPS) staf Sekretariat PPK yang belum ditemukan tersebut, kami masih menunggu perkembangan hasil pencarian. Kami berharap segera ditemukan dalam kondisi baik," ucapnya.
Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur melaporkan pihaknya menemukan 21 orang dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor. Sementara itu, 35 orang lainnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Tiga orang korban dalam kritis, satu di antaranya meninggal dunia saat dibawa dengan kapal menuju Rumah Sakit Ranai. Sementara itu, 1.216 orang korban masih mengungsi di sejumlah tempat yang disiapkan pemerintah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)