"Sungai Kulor diindikasikan sebagai salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kota Singkawang. Kondisinya saat ini sudah terjadi pendangkalan, karena sudah dua tahun tidak pernah dilakukan pengerukan," kata Pj Wali Kota Singkawang Sumastro, Minggu, 12 Maret 2023.
Ia menjelaskan, ketika terjadi curah hujan dengan volume yang besar, sementara penampangnya kecil otomatis airnya akan melimpah kemana-mana. Apabila dibuatkan saluran, air hujan bisa diarahkan.
"Hanya saja persoalannya mau sampai ke mana? Lantas bagaimana cara membaginya," tuturnya.
Baca juga: Dua Pekan Banjir Pati Tak Surut, Warga Bangun Rumah Pohon |
Hal itu, kata dia, yang masih menjadi pemikiran Pemkot Singkawang, karena untuk menata ulang dalam rangka penanggulangan banjir tersebut tentunya memerlukan biaya yang sangat besar.
"Saat ini kita sedang melakukan pendekatan terhadap dana CSR. Mudah-mudahan dana CSR itu bisa kita andalkan untuk biaya operasional penggalian yang sudah kita prediksi selama dua bulan selesai," ucap dia.
Dalam satu pekan terakhir, ratusan rumah warga yang di Singkawang terendam banjir dengan ketinggian 50 cm sampai 1 meter.
Banjir tersebut bukan hanya merendam ratusan rumah warga, tetapi juga pemakaman Muslim, kantor kelurahan, dan rumah ibadah.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Penyebab Banjir Bandang di Lahat Akibat Kerusakan Lingkungan |
Anggota DPRD Singkawang Muhammadin mengatakan, banjir yang terjadi di Semelagi Kecil merupakan air kiriman dari Bengkayang dan Sambas. Hal ini disebabkan debit air lebih tinggi dibandingkan tanggul yang ada, sehingga meluber ke permukiman penduduk di dekat tanggul.
"Debit air tinggi melebihi tanggul di wilayah Sungai Pinang sehingga airnya meluber," terang Muhammadin.
Dia pun meminta tanggul di wilayah Singkawang Utara segera diperbaiki guna mengantisipasi hal serupa ke depannya.
Apalagi selama puluhan tahun tanggul yang ada tidak pernah diperbaiki, sementara wilayah tersebut mengalami siklus banjir baik dua tahunan, lima tahunan hingga sepuluh tahunan.
"Ketinggian air saat ini pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2003 dan terulang lagi pada tahun 2023. Artinya, harus ada langkah antisipasi menghadapi siklus tahunan ini dengan perbaikan atau pembangunan tanggul yang memadai," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News