Ratusan ekor sapi yang terinfeksi PMK tersebar di 20 desa dan rata-rata berada di kawasan perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan Lamongan.
"Sampai hari ini, ada 240 ekor sapi dari 20 desa di kabupaten Jombang yang suspect PMK. Terbaru ada tiga desa di Kecamatan Ngusikan yang dinyatakan harus melakukan karantina hewan ternak," tutur Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo, Kamis, 19 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski angka sapi yang sakit dengan gejala PMK semakin bertambah, namun hingga Kamis, 19 Mei 2022, Agus menginfokan belum ada tambahan kasus kematian.
"Data untuk hewan ternak yang mati akibat PMK, masih tercatat 5 ekor anakan sapi," imbuhnya.
Baca juga: Imbas Wabah PMK, Pedagang di Pasar Hewan Kudus Sepi Pembeli
Sebagai langkah antisipasi, Agus sudah mengerahkan timnya untuk terus memberikan injeksi antibiotik maupun vitamin guna meningkatkan kekebalan tubuh sapi.
"Tim kami setiap hari keliling menangani sapi-sapi yang sakit. Baik diberikan penyuntikan antibiotik maupun vitamin," terang dia.
Adanya penanganan medis dari dinas terkait selama sepekan ini, 143 sapi yang sebelumnya dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah kecamatan berangsur sembuh.
Pemerintah kabupaten melalui dinas peternakan meminta adanya kolaborasi para peternak dengan petugas agar penyebaran bisa segera ditekan. Peternak diminta lebih aktif memberikan informasi kepada petugas jika ada tanda-tanda hewan ternaknya sakit.
"PMK penularannya sangat cepat, dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk mengatasi wabah ini. Terutama para peternak untuk lebih aktif lapor, kemudian menjaga kebersihan kandang dan memberikan asupan vitamin kepada sapi," jelasnya. (Amiruddin Zakky/Narendra Wisnu)