Medan: Tender proyek pekerjaan fisik dengan sistem tahun jamak senilai Rp2,7 triliun di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatra Utara diulang. Pengulangan dilakukan karena saat lelang pengadaan ditutup hanya dua perusahaan yang memenuhi kategori.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menjelaskan, setelah diverifikasi panitia lelang, hanya ada dua perusahaan yang memenuhi syarat atau kriteria. Padahal sesuai aturan harusnya minimal tiga perusahaan, sehingga lelang kembali dibuka.
"Bukan diulang, persyaratan tender itu kan minimal tiga yang harus sesuai aturan, itu tiga yang memenuhi kriteria, yang memenuhi hanya dua," kata Edy, Rabu, 23 Februari 2022.
Dua perusahaan yang memenuhi syarat itu, menurut Edy, juga harus mendaftar ulang kembali. Selanjutnya akan ada verifikasi lanjutan oleh panitia pengadaan barang dan jasa.
Baca juga: 187 Kali Gempa Susulan Guncang Manggarai-Flores
"Dibuka kembali, jadi daftar kembali, nanti dilakukan uji lagi, kalau masih tetap dua baru bisa diambil keputusan, diambil terbaik dari itu," ungkapnya.
Ia memastikan pekerjaan proyek fisik itu tidak akan molor dari jadwal yang telah ditetapkan.
"Tidak, desainnya tidak begitu, jadi diasumsikan ada limit waktu. Jadi bukan tidak cocok, tapi ditambah waktunya," terang dia.
Diketahui proyek fisik senilai Rp2,7 triliun itu meliputi pengerjaan perbaikan jalan provinsi sepanjang 450 kilometer, 389,2 meter jembatan (29 unit), serta 71.000 meter drainase.
Medan: Tender proyek pekerjaan fisik dengan sistem tahun jamak senilai Rp2,7 triliun di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
Sumatra Utara diulang. Pengulangan dilakukan karena saat lelang pengadaan ditutup hanya dua perusahaan yang memenuhi kategori.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menjelaskan, setelah diverifikasi panitia lelang, hanya ada dua perusahaan yang memenuhi syarat atau kriteria. Padahal sesuai aturan harusnya minimal tiga perusahaan, sehingga lelang kembali dibuka.
"Bukan diulang, persyaratan tender itu kan minimal tiga yang harus sesuai aturan, itu tiga yang memenuhi kriteria, yang memenuhi hanya dua," kata Edy, Rabu, 23 Februari 2022.
Dua perusahaan yang memenuhi syarat itu, menurut Edy, juga harus mendaftar ulang kembali. Selanjutnya akan ada verifikasi lanjutan oleh panitia pengadaan barang dan jasa.
Baca juga:
187 Kali Gempa Susulan Guncang Manggarai-Flores
"Dibuka kembali, jadi daftar kembali, nanti dilakukan uji lagi, kalau masih tetap dua baru bisa diambil keputusan, diambil terbaik dari itu," ungkapnya.
Ia memastikan pekerjaan proyek fisik itu tidak akan molor dari jadwal yang telah ditetapkan.
"Tidak, desainnya tidak begitu, jadi diasumsikan ada limit waktu. Jadi bukan tidak cocok, tapi ditambah waktunya," terang dia.
Diketahui proyek fisik senilai Rp2,7 triliun itu meliputi pengerjaan perbaikan jalan provinsi sepanjang 450 kilometer, 389,2 meter jembatan (29 unit), serta 71.000 meter drainase.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)