Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan tiga kali awan panas guguran pada Senin(6/12/2021) sore. (BPPTKG)
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan tiga kali awan panas guguran pada Senin(6/12/2021) sore. (BPPTKG)

2021, Awan Panas Merapi Meluncur 424 Kali

Ahmad Mustaqim • 31 Desember 2021 18:46
Yogyakarta: Gunung Merapi meluncurkan awan panas lebih dari 400 kali selama periode 2021. Awan panas tersebut meluncur di dua titik.
 
"Selama periode 1 Januari sampai 30 Desember 2021, Gunung merapi meluncurkan awan panas 424 kali. Luncurannya dominan ke barat daya dan sebagian ke tenggara," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Jumat, 31 Desember 2021.
 
Hanik mengatakan, luncuran awan panas terjauh yakni 3 kilometer yang terjadi pada 25 Juni 2021. Di sisi lain, intensitas luncuran awan panas bervariasi.

"Sepekan ini, guguran rata-rata 158 kali per hari ke barat daya sejauh 2 kilometer. Sementara, terjadi 5 kali awan panas minggu ini. Intensitas erupsi masih tinggi," ujar Hanik.
 
Ia menjelaskan, kegempaan di Gunung Merapi pernah mencapai 500 kali per hari pada 6 Agustus 2021. Kegempaan ini bersumber dari kedalaman dangkal atau kurang dari satu kilometer.
 
Baca juga: Target 70% Vaksinasi Covid-19 di Sulsel Tercapai 
 
"Setelah sempat meningkat, kegempaan itu menurun kembali. Hal ini mecerminkan proses pelepasan gas dari magma di kedalaman dangkal dan sekaligus indikasi sistem konduit yang relatif terbuka," tuturnya.
 
Di sisi lain, kubah lava di puncak Gunung Merapi juga masih terus bertambah sejak kemunculannya pada 4 Januari 2021. Berdasarkan foto stasiun kamera BPPTKG, volume kubah lava barat daya sekitar 1,65 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 5 ribu meter kubik per hari. Volume kubah lava tengah sekitar 3 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 2 ribu meter kubik per hari.
 
"Untuk ukuran Gunung Merapi (pertumbuhan kubah lava) ini relatif kecil. Untuk rata-rata secara umum 22 ribu meter kubik per hari," ungkap Hanik.
 
Dengan kondisi itu, status Gunung Merapi masih siaga. Bahaya dampak guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
 
Sementara, ancaman bisa mencapai sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan