Sumba Timur: Puluhan rumah warga di Desa Hadakamali, Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terendam banjir. Sebanyak 30 warga mengungsi di Gereja Kemah Injil akibat meluapnya Sungai Lainjanji.
"Ada sekitar 50 rumah warga di Kecamatan Wulla Waijelu terendam banjir, terbanyak terdapat di Desa Hadakamali akibat luapan air banjir dari Sungai Lainjanji pada Rabu, 29 Juni 2022," kata Camat Wulla Waijelu, Markus Dakumanungu, Kupang, Kamis, 30 Juni 2022.
Ia mengatakan hujan lebat yang terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022 mengakibatkan Sungai Lainjanji meluap dan merendam rumah-rumah penduduk di sekitar muara sungai.
"Genangan air banjir dengan kedalaman 30-40 centimeter meredam rumah-rumah warga sehingga warga memilih mengungsi ke tempat yang aman seperti rumah keluarga dan Gereja Kemah Injil yang dianggap aman dari banjir. Warga mengungsi karena saat kejadian curah hujan masih lebat dan air banjir terus meluap," tutur dia.
Ia menjelaskan warga yang mengungsi ke gereja pada umumnya merupakan warga yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Lainjanji. Sekitar 30 orang warga Desa Hadakamali masih bertahan di Gereja Kemah Injil karena kondisi SungaiLainjanji masih banjir sekalipun curah hujan sudah mulai mereda.
Ia menambahkan selain di Desa Hadakamali, banjir juga melanda Desa Lumbu Mangggit dan Desa Laijanji. Banjir yang melanda dua desa itu juga merusak lahan pertanian milik warga serta menghanyutkan ternak milik warga setempat seperti babi dan ayam. Pemerintah Kecamatan Wulla Waijelu telah menyalurkan bantuan tangap darurat bagi warga yang terdampak bencana.
Sumba Timur: Puluhan rumah warga di Desa Hadakamali, Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terendam
banjir. Sebanyak 30 warga mengungsi di Gereja Kemah Injil akibat meluapnya Sungai Lainjanji.
"Ada sekitar 50 rumah warga di Kecamatan Wulla Waijelu terendam banjir, terbanyak terdapat di Desa Hadakamali akibat luapan air banjir dari Sungai Lainjanji pada Rabu, 29 Juni 2022," kata Camat Wulla Waijelu, Markus Dakumanungu, Kupang, Kamis, 30 Juni 2022.
Ia mengatakan
hujan lebat yang terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022 mengakibatkan Sungai Lainjanji meluap dan merendam rumah-rumah penduduk di sekitar muara sungai.
"Genangan air banjir dengan kedalaman 30-40 centimeter meredam rumah-rumah warga sehingga warga memilih mengungsi ke tempat yang aman seperti rumah keluarga dan Gereja Kemah Injil yang dianggap aman dari banjir. Warga mengungsi karena saat kejadian curah hujan masih lebat dan air banjir terus meluap," tutur dia.
Ia menjelaskan warga yang mengungsi ke gereja pada umumnya merupakan warga yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Lainjanji. Sekitar 30 orang warga Desa Hadakamali masih bertahan di Gereja Kemah Injil karena kondisi SungaiLainjanji masih banjir sekalipun curah hujan sudah mulai mereda.
Ia menambahkan selain di Desa Hadakamali, banjir juga melanda Desa Lumbu Mangggit dan Desa Laijanji. Banjir yang melanda dua desa itu juga merusak lahan pertanian milik warga serta menghanyutkan ternak milik warga setempat seperti babi dan ayam. Pemerintah Kecamatan Wulla Waijelu telah menyalurkan bantuan tangap darurat bagi warga yang terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)