Palembang: Wihara Dharmakirti di Jalan Kapten Marzuki Kota Palembang, Sumatra Selatan, melakukan peribadatan Pembacaan Sutra dan Penyalaan Pelita di malam Tahun Baru Imlek 2573 secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Pembina Wihara Dharmakirti Darwis mengatakan, setiap umat Budha yang melaksanakan peribadatan tersebut diwajibkan untuk selalu mengenakan masker dan menjaga jarak antara untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kebijakan tersebut juga dilakukan sebagaimana imbauan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 yang kondisi saat ini masih memprihatinkan. Kamipun menyarankan yang sedang tidak enak badan (sakit) untuk beribadah di rumah saja dulu," kata dia, Senin, 31 Januari 2022.
Meski dilakukan terbatas hanya 50 persen dari berkapasitas maksimal daya tampung ruang inti wihara yaitu sekitar 800 umat, lanjutnya, Pembacaan Sutra dan penyalaan 900 Pelita Imlek masih berlangsung khidmat dan tertib.
Baca juga: Kepala Desa di Sidoarjo Ditahan, Pungut Biaya Pengurusan Sertifikat Gratis
"Untuk besok Selasa, 1 Februari dilanjutkan peribadatan Shang Gong (persembahan) itupun juga dilakukan terbatas tanpa ada hiburan seperti barongsai dan makan besar bersama," imbuhnya.
Menurut Darwis, adapun yang menjadi doa utama mereka dalam mengawali tahun Macan Air ini ialah berharap kondisi pandemi covid-19 dapat segera berakhir dan diberikan keteguhan hati untuk melaksanakan ajaran Budha.
Seperti misalnya bisa berbuat kebajikan, mampu menolong terhadap kesulitan orang lain dan selalu berkesempatan untuk ikut bergotong royong dengan masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan di lingkungan sekitarnya.
"Dengan semakin bertambahnya tahun akan memberikan semakin banyak energi positif, mendoakan supaya khususnya negara kita Indonesia ini dapat menjadi negara yang diberkahi," ungkapnya.
Palembang: Wihara Dharmakirti di Jalan Kapten Marzuki Kota Palembang, Sumatra Selatan, melakukan
peribadatan Pembacaan Sutra dan Penyalaan Pelita di malam Tahun Baru Imlek 2573 secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Pembina Wihara Dharmakirti Darwis mengatakan, setiap umat Budha yang melaksanakan peribadatan tersebut diwajibkan untuk selalu mengenakan masker dan menjaga jarak antara untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kebijakan tersebut juga dilakukan sebagaimana imbauan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 yang kondisi saat ini masih memprihatinkan. Kamipun menyarankan yang sedang tidak enak badan (sakit) untuk beribadah di rumah saja dulu," kata dia, Senin, 31 Januari 2022.
Meski dilakukan terbatas hanya 50 persen dari berkapasitas maksimal daya tampung ruang inti wihara yaitu sekitar 800 umat, lanjutnya, Pembacaan Sutra dan penyalaan 900 Pelita Imlek masih berlangsung khidmat dan tertib.
Baca juga:
Kepala Desa di Sidoarjo Ditahan, Pungut Biaya Pengurusan Sertifikat Gratis
"Untuk besok Selasa, 1 Februari dilanjutkan peribadatan Shang Gong (persembahan) itupun juga dilakukan terbatas tanpa ada hiburan seperti barongsai dan makan besar bersama," imbuhnya.
Menurut Darwis, adapun yang menjadi doa utama mereka dalam mengawali tahun Macan Air ini ialah berharap kondisi pandemi covid-19 dapat segera berakhir dan diberikan keteguhan hati untuk melaksanakan ajaran Budha.
Seperti misalnya bisa berbuat kebajikan, mampu menolong terhadap kesulitan orang lain dan selalu berkesempatan untuk ikut bergotong royong dengan masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan di lingkungan sekitarnya.
"Dengan semakin bertambahnya tahun akan memberikan semakin banyak energi positif, mendoakan supaya khususnya negara kita Indonesia ini dapat menjadi negara yang diberkahi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)