Surabaya: Kasus sengatan tawon jenis vespa affinis alias tawon endhas yang terjadi di Kabupaten Tuban, merupakan yang pertama terjadi di Jawa Timur. Sebab, kasus tersebut belum pernah terjadi di wilayahnya.
"Boleh jadi (yang pertama), yang terekspos sejauh ini baru ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso, dikonfirmasi, Kamis, 28 November 2019.
Kohar mengatakan tawon vespa tergolong tawon berukuran besar. Sengatan tawon ini berbahaya bagi manusia jika tawon menyengat secara gerombol.
"Kalau menyengat akan memasukkan racun berupa zat kimia feromon, yang mengundang tawon-tawon lain dalam satu koloni untuk ikut menyengat," katanya.
Setiap ekor tawon vespa, lanjut Kohar, bisa menyengat beberapa kali, berbeda dengan lebah madu yang hanya bisa menyengat satu kali. Tawon jenis ini merupakan serangga sosial, pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain.
"Sengatan dan racun sengatnya digunakan sebagai bentuk pertahanan diri, ketika individu dan koloni terganggu atau diserang, maka tawon lainnya akan datang ikut menyerang," ujarnya.
Ketika disengat satu atau dua ekor tawon vespa, maka racun tawon vespa hanya akan menimbulkan alergi biasa dengan gejala bengkak. Berbeda jika tawon menyengat berjumlah banyak, maka bisa menyebabkan hieperalergi.
"Jadi begitu disengat, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit," kata Kohar.
Apabila tidak ditangani segera, lanjut Kohar, maka akan mengakibatkan anafilaksis (reaksi alergi berat) hingga nekrosis (kematian prematur sel).
"Racun feromon berpotensi menimbulkan reaksi alergi, baik yang ringan berupa ruam ataupun bentol kemerahan di kulit, nekrosis (jaringan mati) hingga anaphilaktic shock yang berujung kematian. Semakin banyak tawon vespa yang menyengat, maka risiko kematiannya semakin tinggi," ujarnya.
Japar, 51, warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, meninggal dunia setelah disengat tawon jenis vespa. Korban disengat saat tengah mengairi ladang jagungnya pada Senin, 18 November 2019.
Serangan itu sempat membuat Japar pingsan dan mendapat pertolongan keluarga dan tetangga, yang kemdian mendapat perawatan di Puskesmas Soko. Namun, korban hanya menjalani rawat jalan, meski sekujur tubuh ditemukan ratusan luka bekas sengatan tawon.
Kondisi Japar terus memburuk pada akhir pekan kemarin, yang membuat Japar kembali diperiksa di RSUD Dr Koesma, Tuban. Namun, Japar akhirnya meninggal pada Minggu, 24 November 2019.
Surabaya: Kasus sengatan tawon jenis vespa affinis alias tawon endhas yang terjadi di Kabupaten Tuban, merupakan yang pertama terjadi di Jawa Timur. Sebab, kasus tersebut belum pernah terjadi di wilayahnya.
"Boleh jadi (yang pertama), yang terekspos sejauh ini baru ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso, dikonfirmasi, Kamis, 28 November 2019.
Kohar mengatakan tawon vespa tergolong tawon berukuran besar. Sengatan tawon ini berbahaya bagi manusia jika tawon menyengat secara gerombol.
"Kalau menyengat akan memasukkan racun berupa zat kimia feromon, yang mengundang tawon-tawon lain dalam satu koloni untuk ikut menyengat," katanya.
Setiap ekor tawon vespa, lanjut Kohar, bisa menyengat beberapa kali, berbeda dengan lebah madu yang hanya bisa menyengat satu kali. Tawon jenis ini merupakan serangga sosial, pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain.
"Sengatan dan racun sengatnya digunakan sebagai bentuk pertahanan diri, ketika individu dan koloni terganggu atau diserang, maka tawon lainnya akan datang ikut menyerang," ujarnya.
Ketika disengat satu atau dua ekor tawon vespa, maka racun tawon vespa hanya akan menimbulkan alergi biasa dengan gejala bengkak. Berbeda jika tawon menyengat berjumlah banyak, maka bisa menyebabkan hieperalergi.
"Jadi begitu disengat, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit," kata Kohar.
Apabila tidak ditangani segera, lanjut Kohar, maka akan mengakibatkan anafilaksis (reaksi alergi berat) hingga nekrosis (kematian prematur sel).
"Racun feromon berpotensi menimbulkan reaksi alergi, baik yang ringan berupa ruam ataupun bentol kemerahan di kulit, nekrosis (jaringan mati) hingga anaphilaktic shock yang berujung kematian. Semakin banyak tawon vespa yang menyengat, maka risiko kematiannya semakin tinggi," ujarnya.
Japar, 51, warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, meninggal dunia setelah disengat tawon jenis vespa. Korban disengat saat tengah mengairi ladang jagungnya pada Senin, 18 November 2019.
Serangan itu sempat membuat Japar pingsan dan mendapat pertolongan keluarga dan tetangga, yang kemdian mendapat perawatan di Puskesmas Soko. Namun, korban hanya menjalani rawat jalan, meski sekujur tubuh ditemukan ratusan luka bekas sengatan tawon.
Kondisi Japar terus memburuk pada akhir pekan kemarin, yang membuat Japar kembali diperiksa di RSUD Dr Koesma, Tuban. Namun, Japar akhirnya meninggal pada Minggu, 24 November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)