Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di kantornya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di kantornya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Penyisiran Sekitar Gudang Munisi yang Meledak Diperluas hingga 4 Km

Antara • 03 April 2024 06:05
Jakarta: Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI Angkatan Darat terus menyisir kawasan pemukiman untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tergeletak imbas dari ledakan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana.
 
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebutkan, sejauh ini tim dari Jihandak Zeni TNI AD telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer dari Gudang Munisi.
 
“Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer, nanti akan bertambah sampai tiga atau empat kilometer, untuk amannya, karena kalau lihat aturan, gudang itu jarak amannya dari penduduk, sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Itu jarak aman,” kata Kapuspen TNI, Selasa, 2 April 2024.

Dia menjamin tim dari Jihandak Zeni TNI AD terus bekerja sampai mereka dapat memastikan tak ada lagi bahan peledak yang tercecer di luar gudang, utamanya di kawasan pemukiman warga.
 
“Ibaratnya seperti sarang laba-laba sampai jarak maksimal penyisirannya, kalau sudah yakin tidak ada dalam dua hingga tiga hari ini, kami akan anggap sudah bersih,” ucapnya.
 
Kondisinya saat ini, pemukiman warga ada dalam jarak kurang lebih 400 meter dari Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Oleh karena itu, TNI pun berharap otoritas yang berwenang dapat memperhatikan persoalan itu.
 
Baca juga: Rumah yang Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi Mulai Diperbaiki

“Tapi, sebetulnya (jarak) 400–500 meter itu sudah rawan. Jadi memang kami berharap ke depan pemerintah daerah juga dalam merancang pengembangan tata ruang wilayah lebih melihat faktor itu juga. Jangan (gudang munisi, red.) didekati (rumah-rumah) penduduk,” terang Kapuspen TNI.
 
Dia menceritakan saat Gudang Munisi itu berdiri dan mulai beroperasi sekitar 1980-an, tak ada pemukiman di kawasan sekitar.
 
“Dulu itu kan sepi, tetapi sekarang jadi perkotaan. Cepat sekali. Ini harus kerja sama dengan pemerintah daerah ke depan (agar) tidak terjadi lagi,” ujar dia.
 
Terkait itu, Kapuspen menyampaikan tim investigasi dari TNI pun masih bekerja menyelidiki penyebab ledakan. Hasil investigasi itu juga yang nantinya menjadi dasar untuk membuat kebijakan terkait masalah penyimpangan amunisi dan sistem pergudangan amunisi di TNI ke depan.
 
Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana meledak pada Sabtu (30/3), menyebabkan beberapa gudang terbakar dan beberapa bahan peledak terpental sampai ke kawasan pemukiman penduduk.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan