Cirebon: Ratusan siswa di SDN 1 Sinarancang Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon terancam keselamatannya usai tembok penahan tanah sekolah tersebut ambruk diterjang longsor.
Kepala SDN 1 Sinarancang Nunung Nuriyah mengatakan, peristiwa itu, terjadi sekitar petang keamrin Rabu, 24 Januari 2024. Longsor yang merusak tembok sepanjang 6 meter diduga karena hujan deras yang cukup lama mengguyur Kabupaten Cirebon.
"Saat itu, hujan dari siang sampai malam. Waktu kejadian juga masih hujan. Kalau ambruknya sekitar maghrib," kata Nunung, Kamis 25 Januari 2024.
Nunung juga menduga, penyebab lainnya dari peristiwa longsor tersebut, terjadi karena kontur tanah yang memang tidak stabil. Selain itu, kondisi intensitas hujan yang cukup tinggi membuat rembesan air. Apalagi kata Nunung, ada dugaan aliran limbah rumah tangga yang juga ikut merembes.
"Kontur tanahnya memang labil, selain itu, ada dugaan rembesan air juga," kata Nunung.
Nunung mengungkapkan, jika longsornya tembok penahan bangunan ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan mengancam bangunan sekolah dan ratusan siswa. Longsor yang terjadi kemarin tersebut, bisa saja meluas dan membuat longsoran menjadi lebih besar dan membahayakan proses belajar mengajar.
"Kalau dibiarkan, longsornya bisa meluas, membahayakan siswa," kata Nunung.
Walaupun terjadi longsor, namun aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut, tidak terganggu. Hanya saja, pihak sekolah lebih ekstra untuk memberikan pengawasan kepada siswa, agar tidak bermain di sekitar lokasi kejadian.
"Sekolah tetap masuk, tapi kita arahkan siswa untuk tidak bermain disekitar lokasi," kata Nunung.
Sementara itu, Kapolsek Mundu AKP Suwito, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Saat peristiwa, terjadi pada magrhib dan sepi dari aktivitas," ujar Suwito.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk melakukan penanganan awal, terkait longsornya tembok sepanjang 6 meter itu.
"Anggota kami siap untuk dikerahkan, apabila dibutuhkan untuk kerja bakti membereskan bekas longsoran," kata Suwito.
Cirebon: Ratusan siswa di
SDN 1 Sinarancang Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon terancam keselamatannya usai tembok penahan tanah sekolah tersebut ambruk
diterjang longsor.
Kepala SDN 1 Sinarancang Nunung Nuriyah mengatakan, peristiwa itu, terjadi sekitar petang keamrin Rabu, 24 Januari 2024. Longsor yang merusak tembok sepanjang 6 meter diduga karena hujan deras yang cukup lama mengguyur
Kabupaten Cirebon.
"Saat itu, hujan dari siang sampai malam. Waktu kejadian juga masih hujan. Kalau ambruknya sekitar maghrib," kata Nunung, Kamis 25 Januari 2024.
Nunung juga menduga, penyebab lainnya dari peristiwa longsor tersebut, terjadi karena kontur tanah yang memang tidak stabil. Selain itu, kondisi intensitas hujan yang cukup tinggi membuat rembesan air. Apalagi kata Nunung, ada dugaan aliran limbah rumah tangga yang juga ikut merembes.
"Kontur tanahnya memang labil, selain itu, ada dugaan rembesan air juga," kata Nunung.
Nunung mengungkapkan, jika longsornya tembok penahan bangunan ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan mengancam bangunan sekolah dan ratusan siswa. Longsor yang terjadi kemarin tersebut, bisa saja meluas dan membuat longsoran menjadi lebih besar dan membahayakan proses belajar mengajar.
"Kalau dibiarkan, longsornya bisa meluas, membahayakan siswa," kata Nunung.
Walaupun terjadi longsor, namun aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut, tidak terganggu. Hanya saja, pihak sekolah lebih ekstra untuk memberikan pengawasan kepada siswa, agar tidak bermain di sekitar lokasi kejadian.
"Sekolah tetap masuk, tapi kita arahkan siswa untuk tidak bermain disekitar lokasi," kata Nunung.
Sementara itu, Kapolsek Mundu AKP Suwito, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Saat peristiwa, terjadi pada magrhib dan sepi dari aktivitas," ujar Suwito.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk melakukan penanganan awal, terkait longsornya tembok sepanjang 6 meter itu.
"Anggota kami siap untuk dikerahkan, apabila dibutuhkan untuk kerja bakti membereskan bekas longsoran," kata Suwito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)