kegiatan operasi TMC di Riau yang dilakukan menggunakan pesawat cassa NC-212i TNI Angkatan Udara dan berposko di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau. (MGN/Rudi Kurniawanyah)
kegiatan operasi TMC di Riau yang dilakukan menggunakan pesawat cassa NC-212i TNI Angkatan Udara dan berposko di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau. (MGN/Rudi Kurniawanyah)

Modifikasi Cuaca di Riau Diperpanjang Hingga Awal Agustus

Media Indonesia • 30 Juli 2024 12:30
Pekanbaru: Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024 akhirnya diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024. Sejauh ini, OMC yang telah menaburkan sebanyak 8 ton garam sudah berhasil menurunkan hujan pada sejumlah wilayah di Riau.
 
"OMC diperpanjang 3 hari yang sebelumnya hanya sampai tanggal 29 Juli 2024. Tujuan operasi periode ini yaitu untuk pembasahan lahan gambut," kata Supervisi OMC Provinsi Riau dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fikri Nur Muhammad, Selasa, 30 Juli 2024.
 
Ia menjelaskan, operasi OMC di Riau diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta didukung oleh BMKG, TNI AU dan juga Pemerintah Provinsi Riau. Untuk periode ini, OMC dilakukan oleh PT RAI (Rekayasa Atmosphere Indonesia) dengan supervisi dari BMKG.

"Alhamdulillah dilaporkan oleh rekan-rekan Manggala Agni dari KLHK terjadi hujan di beberapa lokasi antara lain Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai, Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir. Selain itu dari pantauan citra radar juga terpantau hujan di Kabupaten Pelalawan Bagian Timur dan Selatan Kabupaten Kepulauan Meranti," jelas Fikri.
 
Baca: 18.400 Kg Garam Disemai di Langit Riau Antisipasi Karhutla

Ia mengungkapkan, kondisi cuaca Provinsi Riau beberapa hari yang lalu, sedikit kurang mendukung pertumbuhan awan potensial. Salah satu faktornya karena ada Siklon Tropis Gaemi di wilayah Laut China Selatan yang mengakibatkan massa udara di Provinsi Riau tertarik ke wilayah tersebut. Siklon Tropis tersebut mulai melemah pada hari kemarin, sehingga pertumbuhan awan potensial hujan di Provinsi Riau berangsur membaik.
 
"Prediksi Cuaca untuk beberapa hari ke depan di Provinsi Riau mulai bagus untuk pertumbuhan awan. Adapun total bahan semai garam yang telah ditabur di Provinsi Riau sebanyak 8 ton," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, apabila eskalasi hotspot atau titik panas karhutla kembali meningkat, maka kemungkinan OMC berikutnya bakal dilakukan pada pertengahan atau akhir Agustus ini "Jika eskalasi hotspot meningkat akan dapat dilakukan kegiatan operasi kembali," tegas Fikri.
 
Sementara perkembangan Karhutla di Riau diketahui kian meluas. Kondisi cuaca panas dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lahan gambut mudah terbakar. Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting mengatakan terdapat dua lokasi karhutla yang menjadi fokus pemadaman. Luas lahan gambut di lokasi yang terbakar itu telah mencapai 10 hektare (Ha).
 
"Kami fokus di 2 lokasi Kabupaten Kampar yaitu Desa Karya indah Kecamatan Tapung dan Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu," kata Chaerul.
 
Ia menambahkan, sampai saat ini perkiraan luas Kahutla di lokasi itu sudah mencapai 10 ha. Kebakaran lahan di daerah Karya Indah itu merupakan yang terluas dalam empat tahun terakhir. 
 
"Ini yang terluas selama empat tahun terakhir di Karya Indah. Kondisi lahan gambut, dan memang bahan bakarnya menumpuk," jelasnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan