Aktivitas hilirisasi nikel yang kini berlangsung di Pulau Obi membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.  (Foto: Dok. Istimewa)
Aktivitas hilirisasi nikel yang kini berlangsung di Pulau Obi membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. (Foto: Dok. Istimewa)

Hilirisasi Nikel dan Dampaknya terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Obi

Medcom • 22 Mei 2025 06:00
Jakarta: Ibrahim, warga Desa Soligi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, tak pernah membayangkan bahwa tempat ia tinggal menyimpan sumber daya alam yang kini menjadi sorotan dunia, yakni nikel. Logam ini tengah naik daun karena perannya yang vital dalam pengembangan baterai kendaraan listrik.
 
Aktivitas hilirisasi nikel yang kini berlangsung di Pulau Obi membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Perusahaan pertambangan dan fasilitas pengolahan serta pemurnian nikel berdiri di pulau ini, membuka peluang kerja dan usaha bagi warga sekitar serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
 
Ibrahim yang sehari-hari melaut, merasakan langsung manfaatnya. Hasil tangkapan ikan seperti ikan dasar, cakalang, dan tuna kini rutin dibeli oleh Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang beroperasi di kawasan tersebut. 

Hilirisasi Nikel dan Dampaknya terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Obi
(Ikan seperti ikan dasar, cakalang, dan tuna kini rutin dibeli oleh Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang beroperasi di kawasan Pulau Obi. Foto: Dok. Istimewa)
 
"Kalau sekarang ini kita punya hasil tangkapan masuk di perusahaan. Kami bersyukur ada pendampingan. Ikan tangkapan kami diambil semua," ujarnya.
 
Ikan-ikan itu menjadi salah satu bahan makanan bagi seluruh karyawan yang bekerja di Harita Nickel. Dalam satu hari, perusahaan menyediakan sekitar 90 ribu porsi makanan untuk seluruh karyawan dan kontraktor. 
 
Dengan adanya aktivitas dari pertambangan dan industri yang terintegrasi serta adanya kolaborasi dengan masyarakat sekitar, Pulau Obi perlahan berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi baru. 
 
Warga permukiman baru Desa Kawasi juga merasakan munculnya peluang usaha baru. Melalui program Pengembangan UMKM Wanita, mereka berinovasi dengan mengolah buah pala—komoditas rempah unggulan di daerah tersebut—menjadi berbagai produk oleh-oleh khas Pulau Obi. Produk-produk ini kemudian dipasarkan kepada para karyawan maupun masyarakat sekitar.
 
Hilirisasi Nikel dan Dampaknya terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Obi
(Melalui program Pengembangan UMKM Wanita, mengolah buah pala—komoditas rempah unggulan di daerah tersebut—menjadi berbagai produk oleh-oleh khas Pulau Obi yang dipasarkan ke para karyawan maupun masyarakat sekitar. Foto: Dok. Istimewa)
 
"Awalnya kita ikut pelatihan yang diadakan oleh perusahaan tentang produksi pala, cara mengolah isi pala. Sebelumnya, hanya bisa menjual biji pala. Sekarang isinya pun kita kelola. Selain kita jual ke masyarakat, kita juga jual ke karyawan Harita Nickel dan untuk oleh-oleh khas Pulau Obi," kata Ketua UMKM Propala, Faujia Totou.
 
Kolaborasi antara perusahaan dengan komunitas juga tampak dalam upaya melestarikan kawasan mangrove di Desa Soligi, Pulau Obi. 
 
"Kita berterima kasih kepada Harita Nickel atas support terhadap kelompok mangrove kita supaya jaga bersama. Kita sering melakukan pelatihan dengan mengundang murid-murid sekolah. Kita kasih arahan bahwa mangrove ini tidak boleh dipotong, jangan dirusak," ucap Ketua Komunitas Tongke, Taher.
 
Keberadaan perusahaan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Pulau Obi melalui pembangunan desa yang berkelanjutan dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi lokal. 
 
Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan perusahaan turut dirasakan manfaatnya oleh warga di 5 kecamatan dan 34 desa yang tersebar di Pulau Obi.
 
Hilirisasi Nikel dan Dampaknya terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Obi
(Kolaborasi antara perusahaan dengan komunitas juga tampak dalam upaya melestarikan kawasan mangrove di Desa Soligi, Pulau Obi. Foto: Dok. Istimewa)
 
"Di bidang ekonomi, melalui program Gemar Papeda, ada 65 suplayer lokal yang setiap bulan menyuplai kepada Perusahaan. Ada juga Program pemberdayaan masyarakat Kawasi Unik atau Unit Kewirausahaan Komunitas, untuk membina ibu-ibu memproduksi keripik, tahu, tempe. Juga Program Pijar Obi atau Pemenuhan Infrastruktur Dasar untuk Kesejahteraan Obi," kata Head of External Relations Harita Nickel, Latif Supriadi.
 
"Mereka juga ada yang membuka kafe di dalam Perusahaan. Setiap desa kita ada program One Village One Product. Setiap desa punya keunikan tersendiri untuk memproduksi. Transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp2 miliar setahun. Dan setiap tahun mereka melakukan SHU, semacam pembagian dividen, dapat Rp30 juta, Rp40 juta," ucap Latif Supriadi menambahkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan