Jepara: Keberadaan posko pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM mikro) di tiap-tiap desa di Jawa Tengah, dinilai ampuh menekan penyebaran dan penularan covid-19. Saat ini tak ada kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang masuk dalam zona merah covid-19.
“Hari ini saya cek di sini sudah bagus. Keberadaan Posko PPKM mikro cukup efektif karena (kasus covid-19) sudah mulai menurun. Harapannya bisa segera menumbuhkan perekonomian,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, di Desa Bandungrejo Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca juga: Atasi Banjir di Probolinggo, Khofifah: Segera Dibangun Plengsengan Permanen
Kepala Desa Bandungrejo, Suratmin, menambahkan posko PPKM mikro di desa yang dia pimpin telah dilengkapi dengan gudang logistik dan mobil ambulans. Pihaknya juga telah menyiapkan rumah untuk isolasi warga yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Selama ini (rumah isolasi) belum pernah digunakan karena warga memilih isolasi mandiri di rumah. Selama PPKM mikro ini ada tujuh warga yang terkonfirmasi positif, enam orang sudah sembuh, satu orang masih isolasi,” kata Suratmin.
Jepara: Keberadaan posko pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM mikro) di tiap-tiap desa di Jawa Tengah, dinilai ampuh menekan penyebaran dan
penularan covid-19. Saat ini tak ada kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang masuk dalam zona merah covid-19.
“Hari ini saya cek di sini sudah bagus. Keberadaan Posko PPKM mikro cukup efektif karena (kasus covid-19) sudah mulai menurun. Harapannya bisa segera menumbuhkan perekonomian,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, di Desa Bandungrejo Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca juga:
Atasi Banjir di Probolinggo, Khofifah: Segera Dibangun Plengsengan Permanen
Kepala Desa Bandungrejo, Suratmin, menambahkan posko PPKM mikro di desa yang dia pimpin telah dilengkapi dengan gudang logistik dan mobil ambulans. Pihaknya juga telah menyiapkan rumah untuk isolasi warga yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Selama ini (rumah isolasi) belum pernah digunakan karena warga memilih isolasi mandiri di rumah. Selama PPKM mikro ini ada tujuh warga yang terkonfirmasi positif, enam orang sudah sembuh, satu orang masih isolasi,” kata Suratmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)