medcom.id, Bandung: Sebuah bangunan bersejarah, kantor radio komunikasi pertama di Republik Indonesia yang dibangun pada zaman kolonialisme Belanda, yang berada di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, rusak dan terbengkali. Bahkan bangunan itu kini dijadikan kandang kerbau.
Hari jadi berdirinya Radio Republik Indonesia yang selalu diperingati pada 11 September tidak berdampak pada pemeliharaan bangunan sejarah kantor radio komunikasi pertama di Indonesia. Tak banyak warga yang mengetahui jika bangunan kokoh ini merupakan bekas kantor radio komunikasi yang pertama di negeri ini dan sekaligus pertama kali dibangun oleh Belanda.
Dahulu bangunan bersejarah ini bernama Teleponken atau Radio Nederland Inddishe Radio Ommelanden (Nirom), yang dibangun pada tahun 1904. Bangunan bersejarah bagi perkembangan radio di Indonesia ini kondisinya memprihatinkan, terlihat rusak dan tidak terurus.
Kantor radio komunikasi pertama yang berada di Indonesia ini digunakan oleh bangsa kolonial Belanda sebagai alat komunikasi informasi, guna mengetahui kondisi pada masa perang dunia pertama.
Kemegahan di dalam bangunan yang menurut cerita penuh dengan peralatan komunikasi cangih pada zamannya itu, kini berganti dengan pemandangan tak sedap, puing-puing pilar yang mulai rusak tergerus waktu, selain itu juga ruangan kantor yang sangat luas dengan ukuran 300 x 200 meter ini dipenuhui jerami beberapa kandang ayam, kursi rusak, dan penyimpanan kayu kayu, bahkan digunakan sebagai kandang kerbau.
Selain peralatan radio komunikasi canggih, bahan-bahan bangunan kantor radio ini juga digunakan dari bahan-bahan yang kokoh buatan Jerman yang sengaja didatangkan ke Indonesia. Pascakebangkrutan kantor radio pertama di Indonesia ini, pada zaman kemerdekaan Indonesia, digunakan juga sebagai tempat penyimpanan senjata dan markas besar Tentara Nasional Indonesia.
Menurut Amar Sudarman, peneliti dan pelaku sejarah Cililin, Jumat (12/9/2014), gedung ini pada zamannya sangat megah dan terkenal hingga ke Uni Eropa, namun pascakebangkrutan radio ini, gedung ini dijadikan warga sebagi tempat istirahat kerbau-kerbau. Selain itu juga dia menambahkan, jika bangunan ini sekarang tak terurus bahkan pemerintah setempat pun seakan tidak peduli dengan cagar budaya ini.
Warga sekitar berharap agar bangunan ini bisa diperbaiki dan dijadikan gedung serba guna bagi warga sekitar. Rusaknya bangunan sejarah radio komunikasi pertama di Indonesia ini, diakibatkan tidak adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk memelihara dan menjaga cagar budaya ini.
Tiap harinya bangunan bersejarah ini selalu didatangi wisatawan domestik yang ingin mengetahui secara langsung sejarah berdirinya radio di negeri ini, dan warga berharap pada pemerintah setempat untuk memperhatikan cagar budaya ini.
medcom.id, Bandung: Sebuah bangunan bersejarah, kantor radio komunikasi pertama di Republik Indonesia yang dibangun pada zaman kolonialisme Belanda, yang berada di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, rusak dan terbengkali. Bahkan bangunan itu kini dijadikan kandang kerbau.
Hari jadi berdirinya Radio Republik Indonesia yang selalu diperingati pada 11 September tidak berdampak pada pemeliharaan bangunan sejarah kantor radio komunikasi pertama di Indonesia. Tak banyak warga yang mengetahui jika bangunan kokoh ini merupakan bekas kantor radio komunikasi yang pertama di negeri ini dan sekaligus pertama kali dibangun oleh Belanda.
Dahulu bangunan bersejarah ini bernama Teleponken atau Radio Nederland Inddishe Radio Ommelanden (Nirom), yang dibangun pada tahun 1904. Bangunan bersejarah bagi perkembangan radio di Indonesia ini kondisinya memprihatinkan, terlihat rusak dan tidak terurus.
Kantor radio komunikasi pertama yang berada di Indonesia ini digunakan oleh bangsa kolonial Belanda sebagai alat komunikasi informasi, guna mengetahui kondisi pada masa perang dunia pertama.
Kemegahan di dalam bangunan yang menurut cerita penuh dengan peralatan komunikasi cangih pada zamannya itu, kini berganti dengan pemandangan tak sedap, puing-puing pilar yang mulai rusak tergerus waktu, selain itu juga ruangan kantor yang sangat luas dengan ukuran 300 x 200 meter ini dipenuhui jerami beberapa kandang ayam, kursi rusak, dan penyimpanan kayu kayu, bahkan digunakan sebagai kandang kerbau.
Selain peralatan radio komunikasi canggih, bahan-bahan bangunan kantor radio ini juga digunakan dari bahan-bahan yang kokoh buatan Jerman yang sengaja didatangkan ke Indonesia. Pascakebangkrutan kantor radio pertama di Indonesia ini, pada zaman kemerdekaan Indonesia, digunakan juga sebagai tempat penyimpanan senjata dan markas besar Tentara Nasional Indonesia.
Menurut Amar Sudarman, peneliti dan pelaku sejarah Cililin, Jumat (12/9/2014), gedung ini pada zamannya sangat megah dan terkenal hingga ke Uni Eropa, namun pascakebangkrutan radio ini, gedung ini dijadikan warga sebagi tempat istirahat kerbau-kerbau. Selain itu juga dia menambahkan, jika bangunan ini sekarang tak terurus bahkan pemerintah setempat pun seakan tidak peduli dengan cagar budaya ini.
Warga sekitar berharap agar bangunan ini bisa diperbaiki dan dijadikan gedung serba guna bagi warga sekitar. Rusaknya bangunan sejarah radio komunikasi pertama di Indonesia ini, diakibatkan tidak adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk memelihara dan menjaga cagar budaya ini.
Tiap harinya bangunan bersejarah ini selalu didatangi wisatawan domestik yang ingin mengetahui secara langsung sejarah berdirinya radio di negeri ini, dan warga berharap pada pemerintah setempat untuk memperhatikan cagar budaya ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)