Kupang: Korban meninggal akibat gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi enam orang. Sebelumnya, korban meninggal akibat gigitan anjing rabies berjumlah 5 orang.
Kadis Kesehatan Timor Tengah Selatan Dokter Ria Tahun mengatakan, korban meninggal ke-6 adalah seorang anak bernama Jonia Alvaro Metboki berusia 7 tahun 4 bulan.
Jonia adalah warga Rt 28 RW 2, Desa Nunuhkniti, Kecamatan Fautmolo, meninggal dalam perawatan di RSUD So'e, Kabupaten TTS pada Kamis, 29 Juni 2023, pukul 01.00 Wita.
Jonia dilaporkan digigit anjing pada 20 April 2023 di betis kaki kiri sebanyak 8 gigitan saat bermain bersama teman-temannya.
"Dikejar oleh anjing dan digigit di kaki sebelah kiri (betis) sebanyak 8 gigitan agak dalam dan di telapak tangan bagian dalam sampai ke jari. Setelah digigit, dikompres air hangat dan dioles air minyak kelapa oleh neneknya," kata Fokter Ria Tahun.
Pasca-gigitan, Jonia demam selama dua hari tetapi tidak dibawa ke fasilitas kesehatan atau puskesmas karena keluarga belum tahu tentang rabies.
Menurutnya, Jonia baru dilarikan ke Puskesmas Nunuhkniti pada 23 Juni 2023 setelah mengalai demam, nyeri saat menelan, dan pembesaran tonsilitis kanan. Di puskesmas, diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Selanjutnya, pada Minggu, 25 Juni 2023, pukul 24.00 Wita, korban dirujuk ke rumah sakit.
"Setelah dilakukan investigasi, yang bersangkutan sudah mulai menunjukan gejala seperti nyeri telan dan tidak mau minum air, takut terhadap angin, namun masih bisa berkomunikasi dan masih mau makan," ujarnya.
Karena itu, kesimpulan dari tim kesehatan adalah Jonia diduga mengalami gejala khas rabies stadium 1 hingga akhirnya meninggal. Adapun total kasus gigitan anjing rabies di daerah tersebut telah mencapai 635 orang tersebar di 162 desa di 30 kecamatan.
Kasus rabies di daerah itu terus bertambah setiap hari. Pada 29 Juni ada tambahan 15 kasus gigitan baru sehigga menambaah kasus gigitan pada 28 Juni sebanyak 620 orang menjadi 635 orang.
Kupang: Korban meninggal akibat gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur
bertambah menjadi enam orang. Sebelumnya, korban meninggal akibat gigitan anjing rabies berjumlah 5 orang.
Kadis Kesehatan Timor Tengah Selatan Dokter Ria Tahun mengatakan, korban meninggal ke-6 adalah seorang anak bernama Jonia Alvaro Metboki berusia 7 tahun 4 bulan.
Jonia adalah warga Rt 28 RW 2, Desa Nunuhkniti, Kecamatan Fautmolo, meninggal dalam perawatan di RSUD So'e, Kabupaten TTS pada Kamis, 29 Juni 2023, pukul 01.00 Wita.
Jonia dilaporkan digigit anjing pada 20 April 2023 di betis kaki kiri sebanyak 8 gigitan saat bermain bersama teman-temannya.
"Dikejar oleh anjing dan digigit di kaki sebelah kiri (betis) sebanyak 8 gigitan agak dalam dan di telapak tangan bagian dalam sampai ke jari.
Setelah digigit, dikompres air hangat dan dioles air minyak kelapa oleh neneknya," kata Fokter Ria Tahun.
Pasca-gigitan, Jonia demam selama dua hari tetapi tidak dibawa ke fasilitas kesehatan atau puskesmas karena keluarga belum tahu tentang rabies.
Menurutnya, Jonia baru dilarikan ke Puskesmas Nunuhkniti pada 23 Juni 2023 setelah mengalai demam, nyeri saat menelan, dan pembesaran tonsilitis kanan. Di puskesmas, diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Selanjutnya, pada Minggu, 25 Juni 2023, pukul 24.00 Wita, korban dirujuk ke rumah sakit.
"Setelah dilakukan investigasi, yang bersangkutan sudah mulai menunjukan gejala seperti nyeri telan dan tidak mau minum air, takut terhadap angin, namun masih bisa berkomunikasi dan
masih mau makan," ujarnya.
Karena itu, kesimpulan dari tim kesehatan adalah Jonia diduga mengalami gejala khas rabies stadium 1 hingga akhirnya meninggal. Adapun total kasus gigitan anjing rabies di daerah tersebut telah mencapai 635 orang tersebar di 162 desa di 30 kecamatan.
Kasus rabies di daerah itu terus bertambah setiap hari. Pada 29 Juni ada tambahan 15 kasus gigitan baru sehigga menambaah kasus gigitan pada 28 Juni sebanyak 620 orang menjadi 635 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)