Fungsional Analis kebencanaan BPBD Provinsi Banten Sukmawijaya di Serang, Rabu (26/7/2023). ANTARA/Lukman Fauzi
Fungsional Analis kebencanaan BPBD Provinsi Banten Sukmawijaya di Serang, Rabu (26/7/2023). ANTARA/Lukman Fauzi

415 Desa di Banten Rawan Terdampak El Nino

Antara • 26 Juli 2023 18:50
Serang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten memetakan 415 desa/kelurahan di wilayah itu yang rawan terkena dampak El Nino atau kekeringan dengan puncaknya diprediksi terjadi Agustus-September 2023.
 
Fungsional Analis Kebencanaan BPBD Provinsi Banten Sukmawijaya mengatakan wilayah rawan tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota, sedangkan paling banyak di Kabupaten Pandeglang. Jumlah tersebut sesuai dengan katalog Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
 
"Sudah kita siapkan antisipasi bencana sih, termasuk pemetaan di beberapa wilayah yang berpotensi kekeringan dampak El Nino," kata dia, Rabu, 26 Juli 2023.

Ia menjelaskan kekeringan yang diakibatkan fenomena tersebut dapat berdampak serius pada sektor pertanian dan pasokan air untuk kebutuhan masyarakat.
 
Dalam menghadapi potensi tersebut, BPBD Banten berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dengan instansi terkait.
 
Baca juga: Daerah Diminta Siaga Hadapi El Nino dan Dampaknya

"Upaya pencegahan dan mitigasi bencana akan menjadi fokus utama dalam mengantisipasi kekeringan dampak fenomena El Nino, sehingga dengan memetakan wilayah itu nantinya dapat mengetahui gambaran dan mempermudah BPBD dalam pendistribusian," ujarnya.
 
Guna mengantisipasi dampak tersebut, BPBD Banten sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM), termasuk peralatan, seperti kendaraan operasional (mobil tanki air) untuk mendistribusikan air bersih kepada wilayah terdampak.
 
Dalam situasi yang rawan bencana kekeringan, katanya, keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan kerugian.
 
BPBD Provinsi Banten juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang dalam menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino.
 
"Dengan berupaya dan bekerja sama ini diharapkan wilayah Banten dapat mengatasi tantangan bencana serta melindungi keberlangsungan hidup," katanya.
 
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan semua pihak terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari fenomena El Nino.
 
"Jadi El Nino itu sesuai hasil prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Tapi sesuai hasil prediksi juga, El Nino-nya masih lemah di awal-awal Juli itu," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kamis, 20 Juli 2023.
 
Dia mengatakan dampak El Nino pada awal Juli masih kurang signifikan atau kurang terasa karena El Nino masih lemah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan