BPOM Intensif Awasi Penjualan Takjil di Maluku Utara
Antara • 25 Maret 2023 09:00
Malut: Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku Utara (Malut) intensif melakukan pengawasan penjualan makanan dan minuman guna memastikan aman dikonsumsi masyarakat, terutama untuk berbuka di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Kepala BPOM Sofifi Tri Wandiro mengatakan pihaknya akan mengecek berbagai makanan maupun minuman yang menggunakan pewarna yang berbahaya bagi kesehatan.
"Kami akan menjadikan sampel berbagai makanan maupun minuman yang dijual pedagang di bulan suci Ramadan ini, sehingga tidak ada yang menjual makanan dan minuman berbahaya bagi kesehatan," kata Tri, Sabtu, 25 Maret 2023.
Untuk itu, pihaknya akan mengambil sampel sejumlah makanan maupun minuman yang dianggap sangat ramai dibeli masyarakat dan akan dilakukan uji klinis untuk memastikan makanan dan minuman dijual ini aman dikonsumsi.
"Selain itu, kalau ditemukan adanya penjualan takjil menggunakan bahan tidak aman bagi kesehatan, tentunya pedagang tersebut akan diberikan pembinaan melalui edukasi," ucap dia.
Sebelumnya, BPOM menggelar layanan pengaduan keliling mempunyai arti penting untuk pemberdayaan masyarakat/konsumen dan bersama BPOM Sofifi dapat mengawasi dan menguji produk pangan di sekitar komunitas.
Di samping itu, pihaknya menggandeng pihak kelurahan untuk melakukan intervensi agar bebas dari penyalahgunaan bahan berbahaya yang digunakan beresiko terhadap kesehatan. Ia berharap, selain dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan ULPK juga dapat memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan melalui pemberdayaan masyarakat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malut: Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku Utara (Malut)
intensif melakukan pengawasan penjualan makanan dan minuman guna memastikan aman dikonsumsi masyarakat, terutama untuk berbuka di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Kepala BPOM Sofifi Tri Wandiro mengatakan pihaknya akan mengecek berbagai makanan maupun minuman yang menggunakan pewarna yang berbahaya bagi kesehatan.
"Kami akan menjadikan sampel berbagai makanan maupun minuman yang dijual pedagang di bulan suci Ramadan ini, sehingga tidak ada yang menjual makanan dan minuman berbahaya bagi kesehatan," kata Tri, Sabtu, 25 Maret 2023.
Untuk itu, pihaknya akan mengambil sampel sejumlah makanan maupun minuman yang dianggap sangat ramai dibeli masyarakat dan akan dilakukan uji klinis untuk memastikan makanan dan minuman dijual ini aman dikonsumsi.
"Selain itu, kalau ditemukan adanya penjualan takjil menggunakan bahan tidak aman bagi kesehatan, tentunya pedagang tersebut akan diberikan pembinaan melalui edukasi," ucap dia.
Sebelumnya, BPOM menggelar layanan pengaduan keliling mempunyai arti penting untuk pemberdayaan masyarakat/konsumen dan bersama BPOM Sofifi dapat mengawasi dan menguji produk pangan di sekitar komunitas.
Di samping itu, pihaknya menggandeng pihak kelurahan untuk melakukan intervensi agar bebas dari penyalahgunaan bahan berbahaya yang digunakan beresiko terhadap kesehatan. Ia berharap, selain dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan ULPK juga dapat memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan melalui pemberdayaan masyarakat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)