"Jumlah warga dari tiga kecamatan tersebut yang terdampak kekurangan air bersih sebanyak 8.002 jiwa atau sekitar 2.194 kepala keluarga (KK)," kata Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto, di Sukoharjo, Selasa, 12 September 2023.
| Baca: Petugas Gabungan Lakukan Pendinginan Kebakaran Gunung Bromo
|
Kondisi kekeringan saat ini mengakibatkan warga tergantung pada droping air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya sumber air warga mulai berkurang dan hanya bisa diambil dua atau tiga hari sekali.
Bahkan sejumlah sumber air mìlik warga arau sumur telah mengering.
"Ada sumber air tapi sedikit sekali, jadi kurang. Sumber airnya hanya sesekali bisa diambil, dua atau tiga hari sekali baru bisa diambil. Ada juga beberapa yang mengering total," jelasnya.
Sementara droping air ke daerah-daerah tersebut terkendala jumlah armada. Saat ini, jumlah armadà yang disiapkan untuk droping air hanya empat armada.
"Dua armada dari PMI dan dua dari kita. Itu pun per armada empat kali droping air per hari, bergiliran. Kami juga mengajukan bantuan droping air bersih ke beberapa pihak. Namun untuk droping kan hanya untuk menyelesaikan sementara. Itupun cukup untuk kebutuhan harian," ungkapnya.
| Baca: Polda Sumsel Gelar Operasi Stop Karhutla Sebulan ke Depan
|
Duakuinya musim kemarau kali ini lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu. Ia berharap dampak kekeringan tidak meluas ke kecamatan lain.
"Kalau dari tahun ke tahun ya tiga kecamatan itu yang terdampak. Kalau tahun lalu biasanya saat ini sudah selesai kemaraunya. Kali ini belum selesai, memanjang waktunya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id