Rohil: Lahan seluas 27 hektare lebih di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, dilaporkan terbakar pada Minggu pagi, 10 Juli 2022.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rohil mengungkapkan lahan yang terbakar terbagi di 5 titik dan tersebar di 4 desa.
Adapun wilayah itu meliputi Desa Sungai Bakau di Kecamatan Sinaboi, Desa Langgadai Hulu di Kecamatan Rimba Melintang, Desa Teluk Nipan di Kecamatan Kubu dan Desa Panipahan Laur di Kecamatan Pasir Limau Kapas.
"Belum ada laporan kepastian mengenai penyebab terjadinya kebakaran lahan," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa, 12 Juli 2022.
Menurut Abdul, pihak berwajib masih menyelidiki dan mendalami peristiwa tersebut.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Rohil bersama Kodim 0321 dan lintas instasi terkait telah melakukan pemadaman dan pendinginan kebakaran lahan.
Berdasarkan kajian potensi kebakaran hutan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Rokan Hilir masuk dalam kategori kawasan yang sangat mudah terbakar.
Terlebih, beberapa wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Hal itu ditandai dengan rendahnya curah hujan antara 0-100 milimeter.
"Wilayah Kabupaten Rokan Hilir sendiri terpantau memiliki curah hujan rata-rata antara 100-200 milimeter," imbuh Abdul.
Hasil kajian, kata dia, harus disikapi pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat. Sebab, kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi pada musim kemarau.
Berdasarkan kajian analisis BNPB pada 2019, 99% kejadian kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia. BNPB mengimbau agar upaya pencagahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara berkala. Respons cepat juga harus segera dilakukan, untuk menghindari semakin meluasnya wilayah yang terbakar.
Rohil: Lahan seluas 27 hektare lebih di wilayah Kabupaten
Rokan Hilir (Rohil), Riau, dilaporkan terbakar pada Minggu pagi, 10 Juli 2022.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rohil mengungkapkan lahan yang terbakar terbagi di 5 titik dan tersebar di 4 desa.
Adapun wilayah itu meliputi Desa Sungai Bakau di Kecamatan Sinaboi, Desa Langgadai Hulu di Kecamatan Rimba Melintang, Desa Teluk Nipan di Kecamatan Kubu dan Desa Panipahan Laur di Kecamatan Pasir Limau Kapas.
"Belum ada laporan kepastian mengenai penyebab
terjadinya kebakaran lahan," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa, 12 Juli 2022.
Menurut Abdul, pihak berwajib masih menyelidiki dan mendalami peristiwa tersebut.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Rohil bersama Kodim 0321 dan lintas instasi terkait telah melakukan pemadaman dan pendinginan kebakaran lahan.
Berdasarkan kajian
potensi kebakaran hutan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Rokan Hilir masuk dalam kategori kawasan yang sangat mudah terbakar.
Terlebih, beberapa wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Hal itu ditandai dengan rendahnya curah hujan antara 0-100 milimeter.
"Wilayah Kabupaten Rokan Hilir sendiri terpantau memiliki curah hujan rata-rata antara 100-200 milimeter," imbuh Abdul.
Hasil kajian, kata dia, harus disikapi pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat. Sebab, kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi pada musim kemarau.
Berdasarkan kajian analisis BNPB pada 2019, 99% kejadian kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia. BNPB mengimbau agar upaya pencagahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara berkala. Respons cepat juga harus segera dilakukan, untuk menghindari semakin meluasnya wilayah yang terbakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)