Batu: Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta agar Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Jawa Timur, tidak ditutup. Sebelumnya, sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Pandanrejo Nomor 2, Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, usai tersandung kasus dugaan kekerasan seksual.
"Sekolah harus tetap berjalan dengan baik, tetapi manajemennya diganti. Itu saja, tidak ada tujuan untuk menutup SPI," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, Rabu 13 Juli 2022.
Arist menerangkan, seluruh keluarga maupun wali siswa tidak perlu khawatir dengan keberadaan sekolah SPI. Sebab, Komnas PA tidak ada sedikitpun niat untuk menutup sekolah tersebut.
"Kita bukan tujuannya menutup SPI, tapi kita mau memberantas perilaku-perilaku kejahatan seksual seperti yang dilakukan oleh JE. Jangan dikorbankan," tegasnya.
Baca juga: Julianto Eka Bantah Menghilangkan Barang Bukti
Komnas PA sendiri telah meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan pembenahan-pembenahan terhadap sekolah menengah atas (SMA) yang berada di wilayahnya. Hal itu agar sekolah terbebas dari kekerasan yang dilakukan oleh oknum.
"Kita juga tidak ada minta ganti rugi dan sebagainya. Jangan dikonstruksi seolah-seolah pelapor itu tujuannya seperti itu. Tapi untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah se-Indonesia," jelasnya.
Arist mengaku tugas pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah tugas dinas pendidikan. Sebab, setiap sekolah yang beroperasi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari dinas pendidikan.
"Jadi harus betul-betul mengawasi itu. Berhentilah menyimpulkan bahwa di SPI itu tidak terjadi kekerasan. Itu berlebihan dan mendahului keputusan pengadilan. Tugas Dinas Pendidikan Jatim untuk membenahi manajemen, bukan hanya di SPI tapi di seluruh lembaga-lembaga sekolah yang baik itu berlatar agama maupun non agama," terangnya.
Batu: Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta agar
Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Jawa Timur, tidak ditutup. Sebelumnya, sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Pandanrejo Nomor 2, Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, usai tersandung kasus dugaan kekerasan seksual.
"Sekolah harus tetap berjalan dengan baik, tetapi manajemennya diganti. Itu saja, tidak ada tujuan untuk menutup SPI," kata
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, Rabu 13 Juli 2022.
Arist menerangkan, seluruh keluarga maupun wali siswa tidak perlu khawatir dengan keberadaan sekolah SPI. Sebab, Komnas PA tidak ada sedikitpun niat untuk menutup sekolah tersebut.
"Kita bukan tujuannya menutup SPI, tapi kita mau memberantas perilaku-perilaku kejahatan seksual seperti yang dilakukan oleh JE. Jangan dikorbankan," tegasnya.
Baca juga:
Julianto Eka Bantah Menghilangkan Barang Bukti
Komnas PA sendiri telah meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan pembenahan-pembenahan terhadap sekolah menengah atas (SMA) yang berada di wilayahnya. Hal itu agar
sekolah terbebas dari kekerasan yang dilakukan oleh oknum.
"Kita juga tidak ada minta ganti rugi dan sebagainya. Jangan dikonstruksi seolah-seolah pelapor itu tujuannya seperti itu. Tapi untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah se-Indonesia," jelasnya.
Arist mengaku tugas pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah tugas dinas pendidikan. Sebab, setiap sekolah yang beroperasi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari dinas pendidikan.
"Jadi harus betul-betul mengawasi itu. Berhentilah menyimpulkan bahwa di SPI itu tidak terjadi kekerasan. Itu berlebihan dan mendahului keputusan pengadilan. Tugas Dinas Pendidikan Jatim untuk membenahi manajemen, bukan hanya di SPI tapi di seluruh lembaga-lembaga sekolah yang baik itu berlatar agama maupun non agama," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
