Dua korban pembacokan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Pulau Singkep, Sukabumi, Bandar Lampung tidak memiliki biaya untuk melakukan operasi, sementara kondisi kedua korban saat ini masih kritis.
Adapun kedua korban kritis bernama Umiyati, 50, dan Firman, 30, yang masih berada di ruang ICU Rumah Sakit Imannuel, Bandar Lampung.
"Yang dua ini kata pihak rumah sakit besok harus di operasi, tapi kami enggak punya biaya dadakan sebesar itu. Butuh sekitar Rp50 juta," ujar Dede kerabat korban, Selasa, 16 Agustus 2022.
Dede mengatakan keluarga korban sempat mengurus biaya rumah sakit melalui BPJS Kesehatan, namun hingga kini keluarga korban belum menerima informasi lanjutan dari pihak BPJS Kesehatan.
"Sedang diurus pakai BPJS Kesehatan, tapi katanya untuk pasien seperti ini tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Tapi kami menunggu hasil kajian apa saja yang bisa ditanggung BPJS Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dalam kondisi seperti ini ia berharap uluran tangan dari rekan-rekan hingga pemerintah untuk dapat meringankan beban biaya operasi kedua korban yang kritis.
"Sementara saat ini pak camat, pak babinsa, dan lainnya mendampingi kami dan berupaya mengumpulkan dana," ujarnya.
Dua korban pembacokan
orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Pulau Singkep, Sukabumi, Bandar Lampung tidak memiliki biaya untuk melakukan operasi, sementara kondisi kedua korban saat ini masih kritis.
Adapun kedua
korban kritis bernama Umiyati, 50, dan Firman, 30, yang masih berada di ruang ICU Rumah Sakit Imannuel, Bandar Lampung.
"Yang dua ini kata pihak rumah sakit besok harus di operasi, tapi kami enggak punya biaya dadakan sebesar itu. Butuh sekitar Rp50 juta," ujar Dede kerabat korban, Selasa, 16 Agustus 2022.
Dede mengatakan keluarga korban sempat mengurus biaya rumah sakit melalui
BPJS Kesehatan, namun hingga kini keluarga korban belum menerima informasi lanjutan dari pihak BPJS Kesehatan.
"Sedang diurus pakai BPJS Kesehatan, tapi katanya untuk pasien seperti ini tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Tapi kami menunggu hasil kajian apa saja yang bisa ditanggung BPJS Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dalam kondisi seperti ini ia berharap uluran tangan dari rekan-rekan hingga pemerintah untuk dapat meringankan beban biaya operasi kedua korban yang kritis.
"Sementara saat ini pak camat, pak babinsa, dan lainnya mendampingi kami dan berupaya mengumpulkan dana," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)