Bandung: Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu, 7 Desember 2022 kemarin. Sebanyak 18 orang saksi telah diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, tim Densus 88, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan polisi masih meminta keterangan dari keluarga pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno alias Agus Muslim.
"Tiga anggota keluarga dari pelaku dimintai keterangan terkait dengan peristiwa bom," ucap Ahmad di Markas Polrestabes Bandung, Kamis, 8 Desember 2022.
Hingga saat ini, kata Ahmad, pemeriksaan para saksi terkait peristiwa tersebut masih berlangsung. Sebanyak 18 orang saksi telah dimintai keterangan.
"Bila ketiga keluarga tidak ada keterlibatan, tentu setelah pemeriksaan kita pulangkan. Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman dan sudah mengambil keterangan terhadap 18 orang saksi," kata Ahmad.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Yani Sudarto menambahkan, pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti. Penyelidikan terhadap para saksi saat ini masih berlangsung.
"Pemeriksaan terhadap keluarga saat ini sedang berlangsung. Penyidik masih menggali keterkaitan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri. Barang bukti yang diamankan ada 23, di antaranya serpihan bom, bom yang sudah didisposal, sepeda motor, dan rekaman CCTV," kata Yani di tempat yang sama.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung, Rabu, 7 Desember 2022. Pelaku meledakkan dirinya saat tengah apel pagi anggota.
"Tepatnya pukul 08.20 pagi pada saat anggota Polsek Astana Anyar lagi apel pagi ada satu orang laki-laki masuk ke barisan apel pagi melalui pintu masuk pintu gerbang," kata Kapolrestabes Bandung Aswin.
Pelaku saat itu pelaku menerobos barisan anggota sambil mengacungkan senjata tajam. Sontak anggota langsung membubarkan diri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam insiden
bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu, 7 Desember 2022 kemarin. Sebanyak 18 orang saksi telah diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, tim Densus 88, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan polisi masih meminta keterangan dari keluarga
pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno alias Agus Muslim.
"Tiga anggota keluarga dari pelaku dimintai keterangan terkait dengan peristiwa bom," ucap Ahmad di Markas
Polrestabes Bandung, Kamis, 8 Desember 2022.
Hingga saat ini, kata Ahmad, pemeriksaan para saksi terkait peristiwa tersebut masih berlangsung. Sebanyak 18 orang saksi telah dimintai keterangan.
"Bila ketiga keluarga tidak ada keterlibatan, tentu setelah pemeriksaan kita pulangkan. Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman dan sudah mengambil keterangan terhadap 18 orang saksi," kata Ahmad.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Yani Sudarto menambahkan, pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti. Penyelidikan terhadap para saksi saat ini masih berlangsung.
"Pemeriksaan terhadap keluarga saat ini sedang berlangsung. Penyidik masih menggali keterkaitan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri. Barang bukti yang diamankan ada 23, di antaranya serpihan bom, bom yang sudah didisposal, sepeda motor, dan rekaman CCTV," kata Yani di tempat yang sama.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung, Rabu, 7 Desember 2022. Pelaku meledakkan dirinya saat tengah apel pagi anggota.
"Tepatnya pukul 08.20 pagi pada saat anggota Polsek Astana Anyar lagi apel pagi ada satu orang laki-laki masuk ke barisan apel pagi melalui pintu masuk pintu gerbang," kata Kapolrestabes Bandung Aswin.
Pelaku saat itu pelaku menerobos barisan anggota sambil mengacungkan senjata tajam. Sontak anggota langsung membubarkan diri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)