Jayapura: Bhayangkara Dua Muhammad Kurniadi, Minggu pagi, 26 September 2021, sekitar pukul 06.00 WIT, gugur dalam baku tembak dengan gerombolan bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Memang benar ada anggota yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok, namun saya masih menunggu laporan lengkapnya," kata Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Minggu, 26 September 2021.
Sebelumnya sebanyak 17 warga sipil, termasuk di antaranya tiga anak, sudah dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Proses evakuasi dilakukan sejak Sabtu pagi, 25 September 2021.
"Sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok," ujar Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, mengutip Antara.
Baca juga: Pembangunan Akses Tol MNP Masuk Tahap Sosialisasi
Dia mengatakan, belasa warga sipil itu dievakuasi ke Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Evakuasi warga menggunakan pesawat berbadan kecil milik Smart Air dalam dua kali penerbangan.
Keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin, 13 September 2021, ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas. Sementara itu, dua anggota KKB terluka.
Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan meninggal karena terjatuh ke jurang saat berusaha lari demi menghindari penganiayaan anggota KKB.
Jayapura: Bhayangkara Dua Muhammad Kurniadi, Minggu pagi, 26 September 2021, sekitar pukul 06.00 WIT, gugur dalam
baku tembak dengan gerombolan bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Memang benar ada anggota yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok, namun saya masih menunggu laporan lengkapnya," kata Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Minggu, 26 September 2021.
Sebelumnya sebanyak 17 warga sipil, termasuk di antaranya tiga anak, sudah dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Proses evakuasi dilakukan sejak Sabtu pagi, 25 September 2021.
"Sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok," ujar Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, mengutip Antara.
Baca juga:
Pembangunan Akses Tol MNP Masuk Tahap Sosialisasi
Dia mengatakan, belasa warga sipil itu dievakuasi ke Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Evakuasi warga menggunakan pesawat berbadan kecil milik Smart Air dalam dua kali penerbangan.
Keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin, 13 September 2021, ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas. Sementara itu, dua anggota KKB terluka.
Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan meninggal karena terjatuh ke jurang saat berusaha lari demi menghindari penganiayaan anggota KKB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)