Difabel sumbangkan APD ke Pemerintah DIY untuk penanganan korona. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Difabel sumbangkan APD ke Pemerintah DIY untuk penanganan korona. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

Difabel Berbagi APD untuk Pencegahan Covid-19

Ahmad Mustaqim • 06 Mei 2020 11:55
Yogyakarta: Kelompok difabel dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyumbangkan alat pelindung diri (APD) untuk pencegahan penularan virus korona.
 
APD disumbangkan melalui Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X, Rabu, 6 Mei 2020. 
 
Ketua KSP Bank Difabel Bangun Akses Kemandirian, Kuni Fatonah, mengatakan, ada 1.000 masker dan 50 APD yang disumbangkan. Seluruh barang yang disumbangkan merupakan produksi kelompok difabel. 

"Kami produksi APD pada 25 Maret sampai 30 April. Ada 15 orang anggota KSP yang terlibat produksi," kata Fatonah, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. 
 
Baca juga: Sempat Nol, Positif Covid-19 di Papua Bertambah 7 Pasien
 
Ia mengatakan, proses produksi dibagi sesuai kemampuan. Mulai dari pemotongan hingga menjahit dilakukan orang berbeda. 
 
"Ada sistem manajemen yang bisa mengatur semuanya, sehingga bisa memastikan seminggu bisa menyelesaikan sekian dan kita berhasil," ungkapnya.
 
Fatonah mengungkapkan sebagian dari hasil produksi APD dengan pendampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah telah didistribusikan ke rumah sakit. Selain disumbangkan, sebagian ada yang dijual. 
 
"Kami kerja sama sekalian kita dengan produksi menjahit juga menjual. Ada yang kita salurkan di Yogyakarta dan luar derah," jelas dia.
 
Pendamping KSP Bank Difabel Bangun Akses Kemandirian, Ahmad Ma'ruf, menambahkan sejumlah bahan baku APD berasal dari kain perca. Menurut dia, sebagian hasil produksi dibagikan ke pedagang pasar yang belum mengenakan masker. 
 
"Untuk APD yang kami sumbangkan ke gugus tugas ini sudah kami pilah karena kami tahu kondisi di lapangan. Kalau langsung ke komunitas takutnya overlap," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan