Pasaman Barat: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, meminta warga tidak takut melaporkan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Dugaan pelanggaran tersebut seperti politik uang ataupun bagi-bagi sembako jika didukung dengan bukti yang cukup.
"Bantu Bawaslu mengawasi pemilu. Jika ditemukan segera laporkan," kata Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Pasaman Barat, Aditia Pratama, di Simpang Empat, Jumat, 2 Juni 2023.
Dia mengatakan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemilu sangat diharapkan apalagi Bawaslu sudah ada di tingkat nagari atau desa.
"Ayo laporkan saja. Jangan takut. Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan," jelasnya.
Bawaslu saat ini terus meningkatkan sosialisasi kepada kaum milenial untuk aktif mengawasi setiap tahapan Pemilu 2024.
Ia menjelaskan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat pinggiran dengan tatap muka langsung, pertemuan dengan kelompok organisasi masyarakat.
Kemudian pendidikan atau sekolah demokrasi atau sekolah kader pengawas pemilu, membentuk paguyuban atau kelompok komunitas perempuan seperti "perempuan berdaya mengawasi" dan komunitas Gen-Z pengawasan digitalisasi.
Lalu sosialisasi dalam bentuk dialog interaktif dengan kelompok masyarakat, kelompok pemuda dan lain lain, seminar, gelar wicara, FGD, dan menggalakkan media digital ini dengan melibatkan kaum Gen-Z.
"Sehingga melalui digital ini nanti bisa memberi akses bagaimana memberi ruang kepada masyarakat dalam melakukan pengawasan di era digital saat ini," ungkapnya.
Pihaknya mengakui bahwa jumlah personel sangat terbatas hanya memiliki 90 orang pengawas untuk mengawasi 11 kecamatan dengan 90 nagari atau desa.
Untuk itu, dengan keterbatasan personel pengawas maka Bawaslu setempat melibatkan berbagai elemen dalam rangka pengawasan setiap tahapan Pemilu 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Pasaman Barat: Badan Pengawas Pemilihan Umum (
Bawaslu) Kabupaten Pasaman Barat,
Sumatra Barat, meminta warga tidak takut melaporkan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan pemilihan umum (
pemilu). Dugaan pelanggaran tersebut seperti politik uang ataupun bagi-bagi sembako jika didukung dengan bukti yang cukup.
"Bantu Bawaslu mengawasi pemilu. Jika ditemukan segera laporkan," kata Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Pasaman Barat, Aditia Pratama, di Simpang Empat, Jumat, 2 Juni 2023.
Dia mengatakan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemilu sangat diharapkan apalagi Bawaslu sudah ada di tingkat nagari atau desa.
"Ayo laporkan saja. Jangan takut. Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan," jelasnya.
Bawaslu saat ini terus meningkatkan sosialisasi kepada kaum milenial untuk aktif mengawasi setiap tahapan Pemilu 2024.
Ia menjelaskan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat pinggiran dengan tatap muka langsung, pertemuan dengan kelompok organisasi masyarakat.
Kemudian pendidikan atau sekolah demokrasi atau sekolah kader pengawas pemilu, membentuk paguyuban atau kelompok komunitas perempuan seperti "perempuan berdaya mengawasi" dan komunitas Gen-Z pengawasan digitalisasi.
Lalu sosialisasi dalam bentuk dialog interaktif dengan kelompok masyarakat, kelompok pemuda dan lain lain, seminar, gelar wicara, FGD, dan menggalakkan media digital ini dengan melibatkan kaum Gen-Z.
"Sehingga melalui digital ini nanti bisa memberi akses bagaimana memberi ruang kepada masyarakat dalam melakukan pengawasan di era digital saat ini," ungkapnya.
Pihaknya mengakui bahwa jumlah personel sangat terbatas hanya memiliki 90 orang pengawas untuk mengawasi 11 kecamatan dengan 90 nagari atau desa.
Untuk itu, dengan keterbatasan personel pengawas maka Bawaslu setempat melibatkan berbagai elemen dalam rangka pengawasan setiap tahapan Pemilu 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)