medcom.id, Pangandaran: Informasi yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal perkiraan dampak tsunami Cile terhadap beberapa wilayah di Indonesia membuat masyarakat mawas diri.
Termasuk warga di pantai selatan Jawa Barat tepatnya di Pangandaran. Meski hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan terjadi tsunami, sebagian masyarakat telah mengungsi ke masjid agung dan rumah kerabat masing-masing yang lokasinya lebih tinggi.
Ratusan warga Pangandaran sejak Kamis (3/2/2014) dini hari mengungsi ke Masjid Agung Pangandaran setelah mendengar akan adanya dampak tsunami akibat gempa di Cile. Apalagi, beberapa warga masih merasa trauma akan tsunami pada 2006 yang pernah melanda wilayah itu.
Setelah mengungsi, wilayah sekitar Pantai Pangandaran pun terlihat sepi. Sejumlah pemilik warung dan toko yang berada di tepi pantai memilih tutup. Begitu juga dengan para nelayan yang memilih tidak melaut.
Menurut pantauan Metro TV, ombak di Pantai Pangandaran pada Kamis pagi masih terlihat normal. Bahkan ada beberapa warga yang masih berada di pantai. Aktivitas warga di pusat keramaian dan perkantoran di Pangandaran juga masih berjalan seperti biasa.
Pada Juli 2006, ombak tinggi menghantam 57 km garis pantai Ciamis Selatan usai gempa 6,8 pada skala Richter. Sebanyak 432 warga meninggal dan 32 lain dinyatakan hilang. Ribuan rumah warga rusak, puluh ribu jiwa penduduk terpaksa tinggal di pengungsian hingga berbulan-bulan.
Kala itu, Pantai Pangandaran merupakan daerah yang paling parah dihantam tsunami yang datang tanpa peringatan tersebut. Korban jiwa paling banyak di ditemukan di kawasan wisata favorit di Jawa Barat tersebut.
medcom.id, Pangandaran: Informasi yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal perkiraan dampak tsunami Cile terhadap beberapa wilayah di Indonesia membuat masyarakat mawas diri.
Termasuk warga di pantai selatan Jawa Barat tepatnya di Pangandaran. Meski hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan terjadi tsunami, sebagian masyarakat telah mengungsi ke masjid agung dan rumah kerabat masing-masing yang lokasinya lebih tinggi.
Ratusan warga Pangandaran sejak Kamis (3/2/2014) dini hari mengungsi ke Masjid Agung Pangandaran setelah mendengar akan adanya dampak tsunami akibat gempa di Cile. Apalagi, beberapa warga masih merasa trauma akan tsunami pada 2006 yang pernah melanda wilayah itu.
Setelah mengungsi, wilayah sekitar Pantai Pangandaran pun terlihat sepi. Sejumlah pemilik warung dan toko yang berada di tepi pantai memilih tutup. Begitu juga dengan para nelayan yang memilih tidak melaut.
Menurut pantauan Metro TV, ombak di Pantai Pangandaran pada Kamis pagi masih terlihat normal. Bahkan ada beberapa warga yang masih berada di pantai. Aktivitas warga di pusat keramaian dan perkantoran di Pangandaran juga masih berjalan seperti biasa.
Pada Juli 2006, ombak tinggi menghantam 57 km garis pantai Ciamis Selatan usai gempa 6,8 pada skala Richter. Sebanyak 432 warga meninggal dan 32 lain dinyatakan hilang. Ribuan rumah warga rusak, puluh ribu jiwa penduduk terpaksa tinggal di pengungsian hingga berbulan-bulan.
Kala itu, Pantai Pangandaran merupakan daerah yang paling parah dihantam tsunami yang datang tanpa peringatan tersebut. Korban jiwa paling banyak di ditemukan di kawasan wisata favorit di Jawa Barat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)