Dadali: Belasan anak baru gede (ABG) dengan rentang usia 11-15 tahun di Jawa Barat (Jabar) terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua karena kecanduan gawai (gadget).
Hingga Maret 2021 terdapat 14 anak yang menjalani rawat jalan. Kebanyakan mereka dirawat akibat kecanduan internet, seperti adiksi games.
"Rata-rata sebulan itu ada sekitar 11 sampai 12 orang yang harus dirawat di RSJ," kata Direktur Utama RSJ Cisarua, Elly Marliyani, Rabu, 17 Maret 2021.
Baca: Korban Jiwa Kecelakaan Bus Sumedang Jadi 30 Orang
Dia menjelaskan pada 2020, tercatat ada 98 anak yang menjalani rawat jalan karena mengalami kecanduan. Sedangkan pada 2019, RSJ Cisarua belum merinci lebih detail data anak yang mengalami hal serupa namun ada belasan anak yang menjalani rawat jalan dengan berbagai kategori setiap bulannya.
Mayoritas orang tua membawa anak-anaknya ke RSJ ketika anak tersebut mudah terbakar emosi apabila dilarang bermain ponsel. Bahkan anak-anak itu sampai melempar barang dan mengancam dengan senjata tajam jika tidak dituruti permintaannya.
Sementara Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, sempat menjenguk ratusan pasien anak kecanduan gawai di RSJ Cisarua. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melihat kecanduan gawai pada anak merupakan masalah serius dan perlu dicegah sejak dini.
Uu meminta orang tua membatasi anak-anak dalam menggunakan gawai. Selain itu anak juga perlu diawasi ketat selama menggunakan gawai saat menjalani pembelajaran jarak jauh.
"Penting diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak," ungkap Uu.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar dalam memerangi kecanduan gawai terhadap anak adalah dengan membuat program Sekolah Aman Menggunakan Gawai (Setangkai). Dengan konsep dan pola untuk penerapan dan literasi pada guru, orang tua dan anak akan aman dan bijak dalam penggunaan gawai.
"Kami segera sosialisasikan pada masyarakat. Termasuk di awal di hari Selasa, kami akan mengundang minimal zoom meeting sekitar 1.000 orang yang mengurus anak-anak," ujar Uu.
Dadali: Belasan anak baru gede (ABG) dengan rentang usia 11-15 tahun di Jawa Barat (Jabar) terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua karena
kecanduan gawai (gadget).
Hingga Maret 2021 terdapat 14 anak yang menjalani rawat jalan. Kebanyakan mereka dirawat akibat kecanduan internet, seperti adiksi games.
"Rata-rata sebulan itu ada sekitar 11 sampai 12 orang yang harus dirawat di RSJ," kata Direktur Utama RSJ Cisarua, Elly Marliyani, Rabu, 17 Maret 2021.
Baca:
Korban Jiwa Kecelakaan Bus Sumedang Jadi 30 Orang
Dia menjelaskan pada 2020, tercatat ada 98 anak yang menjalani rawat jalan karena mengalami kecanduan. Sedangkan pada 2019, RSJ Cisarua belum merinci lebih detail data anak yang mengalami hal serupa namun ada belasan anak yang menjalani rawat jalan dengan berbagai kategori setiap bulannya.
Mayoritas orang tua membawa anak-anaknya ke RSJ ketika anak tersebut mudah terbakar emosi apabila dilarang bermain ponsel. Bahkan anak-anak itu sampai melempar barang dan mengancam dengan senjata tajam jika tidak dituruti permintaannya.
Sementara Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, sempat menjenguk ratusan pasien anak kecanduan gawai di RSJ Cisarua. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melihat kecanduan gawai pada anak merupakan masalah serius dan perlu dicegah sejak dini.
Uu meminta orang tua membatasi anak-anak dalam menggunakan gawai. Selain itu anak juga perlu diawasi ketat selama menggunakan gawai saat menjalani pembelajaran jarak jauh.
"Penting diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak," ungkap Uu.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar dalam memerangi kecanduan gawai terhadap anak adalah dengan membuat program Sekolah Aman Menggunakan Gawai (Setangkai). Dengan konsep dan pola untuk penerapan dan literasi pada guru, orang tua dan anak akan aman dan bijak dalam penggunaan gawai.
"Kami segera sosialisasikan pada masyarakat. Termasuk di awal di hari Selasa, kami akan mengundang minimal zoom meeting sekitar 1.000 orang yang mengurus anak-anak," ujar Uu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)