Yogyakarta: Gunung Merapi mengeluarkan awan panas dua kali hari ini Senin pagi, 22 Maret 2021. Selain awan panas, gunung tersebut juga melontarkan lava pijar.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat awan panas pertama hari ini terjadi pukul 02:03 WIB dinihari. Awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 134 detik.
"Estimasi jarak luncur awan panas sejauh 1.300 meter ke arah barat daya," kata petugas BPPTKG, Heru Suparwaka, dalam keterangan tertulis.
Baca: Vaksinasi di Bali Diharap Pulihkan Ekonomi
Dia menjelaskan awan panas kedua terjadi pukul 05:11 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm, berdurasi 150 detik, dan estimasi jarak luncur 1,5 kilometer ke arah barat daya.
"Sejak dinihari hingga pagi ini Gunung Merapi teramati lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya," jelas Heru.
Kemudian peristiwa kegempaan total terjadi 40 kali. Rinciannya, gempa awan panas dua kali, gempa guguran 35 kali, dan gempa fase banyak tiga kali.
"Gempa guguran awan panas berdurasi 134 sampai 150 detik, gempa guguran berdurasi 10 sampai 99 detik, dan gempa fase banyak durasinya enam detik," ungkapnya.
Sampai saat ini Gunung Merapi berstatus waspada. Jarak aman aktivitas manusia sekitar lima kilometer dari puncak.
Yogyakarta:
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas dua kali hari ini Senin pagi, 22 Maret 2021. Selain awan panas, gunung tersebut juga melontarkan lava pijar.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat awan panas pertama hari ini terjadi pukul 02:03 WIB dinihari. Awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 134 detik.
"Estimasi jarak luncur awan panas sejauh 1.300 meter ke arah barat daya," kata petugas BPPTKG, Heru Suparwaka, dalam keterangan tertulis.
Baca:
Vaksinasi di Bali Diharap Pulihkan Ekonomi
Dia menjelaskan awan panas kedua terjadi pukul 05:11 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm, berdurasi 150 detik, dan estimasi jarak luncur 1,5 kilometer ke arah barat daya.
"Sejak dinihari hingga pagi ini Gunung Merapi teramati lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya," jelas Heru.
Kemudian peristiwa kegempaan total terjadi 40 kali. Rinciannya, gempa awan panas dua kali, gempa guguran 35 kali, dan gempa fase banyak tiga kali.
"Gempa guguran awan panas berdurasi 134 sampai 150 detik, gempa guguran berdurasi 10 sampai 99 detik, dan gempa fase banyak durasinya enam detik," ungkapnya.
Sampai saat ini Gunung Merapi berstatus waspada. Jarak aman aktivitas manusia sekitar lima kilometer dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)