Cecilia Eva, penari Dayak legendaris dari Kalimantan Barat (Foto:Dok.Metro TV)
Cecilia Eva, penari Dayak legendaris dari Kalimantan Barat (Foto:Dok.Metro TV)

Melestarikan Tarian Dayak dengan Bantuan Internet

Rosa Anggreati • 01 Desember 2020 12:03
Sanggau: Melestarikan adat, seni, dan budaya harus dimulai sejak hari ini agar tak punah digilas roda zaman. Cecilia Eva, merupakan satu di antara sekian banyak orang yang memiliki kepedulian melestarikan seni dan budaya.
 
Cecilia Eva merupakan penari Dayak legendaris dari Kalimantan Barat. Menari dan mengajar menari kepada anak-anak menjadi kepuasan batin tersendiri.
 
"Saya senang, suka menari. Saya senang melihat anak-anak pintar menari. Bagi saya, menari selain mengekspresikan jiwa dalam gerak juga sebagai bagian dari ibadah. Karena kalau menari kita harus tulus jujur dari dalam hati. Kalau kita menari seperti ada sebuah atmosfer mengikuti kita bergerak," kata Cecilia Eva pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.

Suku Dayak dikenal dekat dengan alam. Menari di alam terbuka, kata Eva, menggambarkan keindahan alam melalui gerak tubuh. 
 
Eva mendedikasikan diri untuk melatih tari Dayak dan tarian Nusantara bagi anak-anak pedalaman Entikong, Kalimantan Barat. Di Sanggar Komunitas Benua Tampun Juah generasi muda bersama-sama diajarkan gerak tari dengan tidak mencontoh gerakan yang sudah ada. 
 
Untuk mencari informasi seputar gerakan tari yang sudah lebih dulu ada, Eva memanfaatkan jaringan internet. Meski di pelosok, anak-anak sanggar telah melek internet. Anak didik Eva menggunakan internet untuk mengetahui jenis-jenis tarian.
 
"Saya ingin anak-anak belajar melalui internet, tapi jangan sampai meniru tarian yang sudah ada. Internet kami gunakan sebagai stimulan. Mereka harus gunakan pertumbuhan alami untuk menari," ucapnya.
 
Tak hanya menjelajah seputar tarian, Eva rupanya terbantu internet untuk menambah wawasan mengenai cara penanganan pertama kecelakaan saat latihan menari. 
 
"Internet membantu sekali. Kalau buat saya, untuk melihat dunia luar apa saja yang sedang tren, yang sedang berkembang. Dari internet pula saya tahu bagaimana cara menanggulangi cedera pada otot dan macam-macam lagi. Sangat membantu. Anak didik saya juga bisa mengenal hal lain," katanya.
 
Jaringan internet di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, telah tersambung sekitar 67 persen. 
 
"Masih ada sekitar 33 persen wilayah yang belum terjangkau. Jika dibandingkan dengan dahulu, memang saat ini sudah jauh berkembang. Pemanfaatan jaringan ini sangat dirasakan oleh masyarakat," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau Joni Irwanto.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membangun infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Sanggau. 
 
"Dengan adanya BAKTI dan bantuan menara mini sangat membantu dalam rangka membuka isolasi komunikasi di Indonesia, khususnya Kabupaten Sanggau. 
 
Menurut Joni, program BAKTI-Kominfo punya konsistensi dan strategi untuk membuka jaringan internet dan komunikasi di Indonesia. 
 
"Jaringan internet di Kabupaten Sanggau memang sudah mengalami perkembangan yang signifikan. Peranannya amat besar untuk mempromosikan seni dan budaya di Kalimantan. Salah satunya tarian among dan tarian lainnya dari suku dayak," kata Joni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan