Ilustrasi freepik
Ilustrasi freepik

Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Ditemukan di 10 Kabupaten/Kota di Jawa Barat

Media Indonesia • 18 Oktober 2022 17:16
Bandung: Kasus gagal ginjal akut misterius yang menjangkit ratusan anak sejak Januari 2022 kini terkonfirmasi ada di 10 kabupaten/kota di Jawa Barat. Temuan ini disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat.
 
"Jabar sebetulnya ada 10 daerah (kasus gagal ginjal akut misterius), itu semuanya sudah terlaporkan ke Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun Jabar sendiri belum mempunyai data," kata Kepala Dinkes Jabar Nina Susana Dewi di Bandung, Selasa, 18 Oktober 2022.
 
Meski belum memiliki data pasti, Nina memastikan penanganan kasus gagal ginjal akut misterius akan dikoordinasikan dengan IDAI. Sehingga, Dinkes Jabar untuk sementara ini masih melakukan pemantauan terhadap temuan kasus-kasus itu.

"Kami kerjasama dengan IDAI, dan selama ini IDAI akan terus berusaha agar semua itu tertanggulangi. Ada di 10 kabupaten dan kota di Jabar, cuma saya belum bisa mendahului. Dan semuanya sudah berkoordinasi tiap kabupaten dan kota dengan IDAI," jelasnya.
 
Plt Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengungkapkan saat ini ada 3 warga Kota Bandung yang diduga terpapar gagal ginjal akut misterius. Ketiganya, kata dia, saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
 
Baca: 13 Anak di Yogyakarta Terinfeksi Gagal Ginjal Akut, 5 Meninggal

"Kota Bandung termasuk salah satu yang diduga ada tiga orang terpapar gagal ginjal misterius. Kami baru dapat datanya dari RSHS, tapi kami harus melacak dulu untuk memastikan istilahnya penyelidikan epidemiologi (PE). nanti akan kami datangi orang tuanya untuk kami cek kronologis dan lain sebagainya," ungkapnya.
 
Anhar menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan penyakit yang diderita tiga orang anak tersebut. Namun mereka diduga mengalami gagal ginjal akut misterius karena menunjukkan gejala yang mirip.
 
"Sama seperti yang disampaikan dokter Nina, berdasarkan data dari pihak RSHS gejala yang dialami oleh anak-anak itu dari demam, bengkak kaki, penurunan kesadaran, hingga pengurangan frekuensi buang air kecil," terangnya.
 
Untuk penyebab, kata Anhar, pihaknya belum bisa memastikan secara pasti. Terlebih, saat ini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui secara pasti penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius yang rata-rata menjangkit anak.
 
"Kami belum memastikan penyebabnya, harus ahli yang menyatakan. Sementara ini berdasarkan data dari RSHS di Kota Bandung ada 3 yang masih diduga terpapar gagal ginjal akut misterius," bebernya.
 
Sementara itu Komisis Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membuka pusat pengaduan kasus gagal ginjal akut misterius. Selain itu, KPAI pun segera membentuk kelompok kerja (pokja) pengawasan terhadap kasus yang sudah menjangkiti lebih dari 100 anak di Indonesia.
 
Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI Jasra Putra mengatakan, pembukaan pusat pengaduan dan pembentukan pokja ini di antaranya untuk memastikan anak yang mengalami penyakit ini mendapat perhatian serius.
 
Sehingga ada kepastian bagi anak untuk mendapatkan derajat maksimal, sebagaimana yang dimanahkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
 
"Kami telah mendapatkan update dari IDAI, bahwa kini ada 152 anak yang mengalami gangguan ginjal akut misterius di 16 provinsi, dari sebelumnya 131 kasus di 14 provinsi. Namun penyebab pastinya, KPAI sedang menunggu hasil investigasi Kemenkes dan IDAI," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan