Tangerang: Usaha jasa penggilingan daging sapi untuk produksi baso di pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, mengaku mengalami penurunan penjualan sejak pandemi covid-19.
"Selama Pandemi omset turun. Biasanya kalau lebaran haji banyak warga mendadak antre menggiling daging kurbannya untuk membuat baso sendiri," kata Feri, pemilik usaha gilingan daging di Pasar Cimanggis, Senin, 11 Juli 2022.
Feri menjelaskan kini usaha gilingan daging kebanyakan hanya dimanfaatkan oleh pelanggan-pelanggan yang sehari-hari berjualan bakso. "Jadi pedagang baso dan mi ayam saja pengguna jasa kami," jelas Feri.
Feri menyebut sepinya usaha jasa penggilingan daging ditenggarai kenaikan harga daging yang cukup tinggi. Sehingga daya beli daging masyarakat menurun.
"Memang pas lebaran haji biasanya ramai oleh warga biasa, tapi dua tahun Pandemi, jadi sepi," ungkap Feri.
Ikas, warga komplek Kedaung, Ciputat mengaku sengaja menggiling daging kurban yang dia terima untuk dijadikan bakso.
"Karena anak-anak lebih suka untuk dibuat baso, Alhamdulillah dapat daging kurbanya juga agak banyak," ungkap Ikas.
Untuk jasa pengilingan daging, Feri, mematok jasa penggilingan daging hanya sebesar Rp4 ribu per kilogram daging diluar bumbu penyedap yang ikut dicampurkan ke dalam daging yang digiling. "Untuk jasa hanya Rp4 ribu per kilogram," ujarnya.
Tangerang: Usaha jasa penggilingan
daging sapi untuk produksi baso di pasar Cimanggis, Ciputat,
Tangerang Selatan, mengaku mengalami penurunan penjualan sejak
pandemi covid-19.
"Selama Pandemi omset turun. Biasanya kalau lebaran haji banyak warga mendadak antre menggiling daging kurbannya untuk membuat baso sendiri," kata Feri, pemilik usaha gilingan daging di Pasar Cimanggis, Senin, 11 Juli 2022.
Feri menjelaskan kini usaha gilingan daging kebanyakan hanya dimanfaatkan oleh pelanggan-pelanggan yang sehari-hari berjualan bakso. "Jadi pedagang baso dan mi ayam saja pengguna jasa kami," jelas Feri.
Feri menyebut sepinya usaha jasa penggilingan daging ditenggarai kenaikan harga daging yang cukup tinggi. Sehingga daya beli daging masyarakat menurun.
"Memang pas lebaran haji biasanya ramai oleh warga biasa, tapi dua tahun Pandemi, jadi sepi," ungkap Feri.
Ikas, warga komplek Kedaung, Ciputat mengaku sengaja menggiling daging kurban yang dia terima untuk dijadikan bakso.
"Karena anak-anak lebih suka untuk dibuat baso, Alhamdulillah dapat daging kurbanya juga agak banyak," ungkap Ikas.
Untuk jasa pengilingan daging, Feri, mematok jasa penggilingan daging hanya sebesar Rp4 ribu per kilogram daging diluar bumbu penyedap yang ikut dicampurkan ke dalam daging yang digiling. "Untuk jasa hanya Rp4 ribu per kilogram," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)