Solo: Kerbau bule milik Keraton Solo mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK). Kerbau tersebut merupakan kerbau tertua di Keraton Solo yang biasanya mengikuti Kirab 1 Suro.
"Memang mati satu, betina usia 20-an tahun. Satu mati, tujuh kerbau lainnya positif terpapar PMK," papar Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nuradiningrat, di Solo, Jumat, 22 Juli 2022.
Keraton Solo sendiri diketahui memiliki kerbau bule sebanyak 18 ekor. Menurutnya, antisipasi paparan PMK di Keraton Solo sudah dilakukan dengan penyemprotan kandang kerbau bule. Penyemprotan dilakukan sekitar dua minggu lalu.
Pihak Keraton Solo juga telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait kondisi tersebut. Dani menyebutkan pemeriksaan dilakukan satu pekan lalu dan tidak ditemukan satupun kerbau yang terpapar PMK.
Baca: Lumajang Lambat Vaksinasi PMK, Pemprov Jatim Tarik 8 Ribu Dosis Vaksin
"Kemarin saya ke kandang mahesa (kerbau) dan kedapatan mati satu. Dicek terindikasi PMK di satu kandang sebelah barat. Kan ada tiga kandang, barat, timur dan Sitinggil. Kita lakukan tindakan pengobatan dan preventif ke kandang-kandang yang tidak terkena. Kerbau lain yang terpapar juga diobati," imbuhnya.
Dia mengatakan kemungkinan kerbau bule tersebut tertular dari manusia. Pasalnya, lokasi kandang kerbau bule jauh dari lokasi kandang hewan ternak lain. Selain itu, kerbau bule selalu dikandangkan di kandang khusus tersebut.
"Dari dokter hewannya mengatakan kemungkinan tertular dari manusia. Memang manusia tidak tertular tapi carrier atau pembawa virus. Dan untuk rencana Kirab Malam 1 Suro masih menunggu. Tiap hari ada dokter yang mengecek. Keputusannya nanti kalau sudah mendekati tabggal 29 Juli 2022," ungkapnya.
Solo: Kerbau bule milik Keraton Solo mati akibat
penyakit mulut dan kuku (PMK). Kerbau tersebut merupakan kerbau tertua di
Keraton Solo yang biasanya mengikuti Kirab 1 Suro.
"Memang mati satu, betina usia 20-an tahun. Satu mati, tujuh kerbau lainnya positif terpapar PMK," papar Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nuradiningrat, di Solo, Jumat, 22 Juli 2022.
Keraton Solo sendiri diketahui memiliki
kerbau bule sebanyak 18 ekor. Menurutnya, antisipasi paparan PMK di Keraton Solo sudah dilakukan dengan penyemprotan kandang kerbau bule. Penyemprotan dilakukan sekitar dua minggu lalu.
Pihak Keraton Solo juga telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait kondisi tersebut. Dani menyebutkan pemeriksaan dilakukan satu pekan lalu dan tidak ditemukan satupun kerbau yang terpapar PMK.
Baca:
Lumajang Lambat Vaksinasi PMK, Pemprov Jatim Tarik 8 Ribu Dosis Vaksin
"Kemarin saya ke kandang mahesa (kerbau) dan kedapatan mati satu. Dicek terindikasi PMK di satu kandang sebelah barat. Kan ada tiga kandang, barat, timur dan Sitinggil. Kita lakukan tindakan pengobatan dan preventif ke kandang-kandang yang tidak terkena. Kerbau lain yang terpapar juga diobati," imbuhnya.
Dia mengatakan kemungkinan kerbau bule tersebut tertular dari manusia. Pasalnya, lokasi kandang kerbau bule jauh dari lokasi kandang hewan ternak lain. Selain itu, kerbau bule selalu dikandangkan di kandang khusus tersebut.
"Dari dokter hewannya mengatakan kemungkinan tertular dari manusia. Memang manusia tidak tertular tapi
carrier atau pembawa virus. Dan untuk rencana Kirab Malam 1 Suro masih menunggu. Tiap hari ada dokter yang mengecek. Keputusannya nanti kalau sudah mendekati tabggal 29 Juli 2022," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)