Merauke: Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TNI Angkatan Darat LB Moerdani Merauke, Papua, Mayor Ckm dr Beni Arjihans ditikam hingga tewas. Pelaku diduga anak buahnya sendiri yang berdinas di rumah sakit yang sama.
Peristiwa Mayor Ckm dr Beni Arjihans ditusuk oleh Sertu Muhammad Alkausar terjadi setelah apel pagi di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat LB Moerdani. Sertu Muhammad Alkausar yang tidak mengikuti apel pagi, lalu dijemput oleh orang suruhan Mayor Ckm dr Beni Arjihans untuk lari pagi sebagai hukuman. Sertu Muhammad Alkausar marah dan sakit hati karena kondisi fisiknya belum pulih dari sakit dan baru dua bulan pemasangan pen di tulang bahunya.
Sebelumnya Sertu Muhammad Alkausar sudah kecewa sejak permohonan izin cuti dua minggu karena sakit akibat kecelakaan sepeda motor tidak dikabulkan oleh korban dengan alasan keterbatasan tenaga kesehatan di rumah sakit. Atas hal itu, Sertu Muhammad Alkausar melakukan perbuatan keji dengan menusuk pisau dapur yang ia bawa tepat di punggung kiri Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
Mayor Ckm dr Beni Arjihans sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke, namun nyawanya tak tertolong akibat luka tusukan yang cukup dalam. Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Reza Pahlevi membenarkan adanya motif sakit hati yang dirasakan oleh Sertu Muhammad Alkausar terhadap Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
"Pada saat kejadian sampai saat korban dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap, karena lukanya cukup dalam kurang lebih sekitar 23 cm," terang Brigjen TNI Reza Pahlevi dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 7 Juli 2022.
Usai kejadian, pelaku sudah diamankan Polisi Militer AD di Denpom 17 Merauke. Danrem 174 /ATW menegaskan pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum militer dan terancam sanksi pemecatan. (Eka Putri Wahyuni)
Merauke: Kepala Rumah Sakit (Karumkit)
TNI Angkatan Darat LB Moerdani Merauke, Papua, Mayor Ckm dr Beni Arjihans
ditikam hingga tewas. Pelaku diduga anak buahnya sendiri yang berdinas di rumah sakit yang sama.
Peristiwa Mayor Ckm dr Beni Arjihans ditusuk oleh Sertu Muhammad Alkausar terjadi setelah apel pagi di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat LB Moerdani. Sertu Muhammad Alkausar yang tidak mengikuti apel pagi, lalu dijemput oleh orang suruhan Mayor Ckm dr Beni Arjihans untuk lari pagi sebagai hukuman. Sertu Muhammad Alkausar marah dan sakit hati karena kondisi fisiknya belum pulih dari sakit dan baru dua bulan pemasangan pen di tulang bahunya.
Sebelumnya Sertu Muhammad Alkausar sudah kecewa sejak permohonan izin cuti dua minggu karena sakit akibat kecelakaan sepeda motor tidak dikabulkan oleh korban dengan alasan keterbatasan tenaga kesehatan di rumah sakit. Atas hal itu, Sertu Muhammad Alkausar melakukan perbuatan keji dengan menusuk pisau dapur yang ia bawa tepat di punggung kiri Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
Mayor Ckm dr Beni Arjihans sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke, namun nyawanya tak tertolong akibat luka tusukan yang cukup dalam. Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Reza Pahlevi membenarkan adanya motif sakit hati yang dirasakan oleh Sertu Muhammad Alkausar terhadap Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
"Pada saat kejadian sampai saat korban dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap, karena lukanya cukup dalam kurang lebih sekitar 23 cm," terang Brigjen TNI Reza Pahlevi dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 7 Juli 2022.
Usai kejadian, pelaku sudah diamankan Polisi Militer AD di Denpom 17 Merauke. Danrem 174 /ATW menegaskan pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum militer dan terancam sanksi pemecatan. (
Eka Putri Wahyuni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)