Magetan: Serangan penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terus meluas. Sekitar 2.000 sapi dan telah menyebar di 114 desa di 18 kecamatan.
Data terkini mencatat 14 sapi terjangkit PMK mati dan 8 sapi terpaksa dipotong dengan harga jual yang sangat murah. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Nurhayani, menyebut tingkat kesembuhan ternak terjangkit PMK sangat tinggi walau menular dengan cepat.
Pihaknya telah melaksanakan unit reaksi cepat dalam pelayanan pengobatan. Peternak diminta melakukan pengobatan mandiri menggunakan obat-obatan non injeksi, seperti vitamin atau obat tradisional.
“Tingkat kesembuhannya juga cukup signifikan. Jadi, sepertinya sudah mulai sembuh,” ujar Nurhayani dalam program Metro Siang di Metro TV, Rabu 22 Juni 2022
Namun, dia mengakui penanganan PMK di wilayahnya memiliki kendala tersendiri. Kurangnya petugas lapangan dan kekurangan obat-obatan untuk ternak menjadi masalah utama yang dihadapi. (Alifiah Nurul Rahmania)
Magetan: Serangan penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terus meluas. Sekitar 2.000 sapi dan telah menyebar di 114 desa di 18 kecamatan.
Data terkini mencatat 14 sapi terjangkit PMK mati dan 8 sapi terpaksa dipotong dengan harga jual yang sangat murah. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Nurhayani, menyebut tingkat kesembuhan ternak terjangkit PMK sangat tinggi walau menular dengan cepat.
Pihaknya telah melaksanakan unit reaksi cepat dalam pelayanan pengobatan. Peternak diminta melakukan pengobatan mandiri menggunakan obat-obatan non injeksi, seperti vitamin atau obat tradisional.
“Tingkat kesembuhannya juga cukup signifikan. Jadi, sepertinya sudah mulai sembuh,” ujar Nurhayani dalam program
Metro Siang di
Metro TV, Rabu 22 Juni 2022
Namun, dia mengakui penanganan PMK di wilayahnya memiliki kendala tersendiri. Kurangnya petugas lapangan dan kekurangan obat-obatan untuk ternak menjadi masalah utama yang dihadapi.
(Alifiah Nurul Rahmania) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)