medcom.id, Ternate: Gencarnya pemberantasan pencurian ikan yang dilakukan pemerintah mulai membuahkan hasil. Setidaknya hal itu dirasakan nelayan asal Ternate, Maluku Utara.
Saat ini para nelayan mengaku gembira karena hasil tangkapan mereka selalu berlimpah setiap kali melaut. Kondisi ini baru mereka rasakan kembali setelah 15 tahun kesulitan mencari ikan.
"Kami selalu mencapai target tangkapan dalam beberapa bulan belakangan ini," kata Andriyano Arief, salah seorang nelayan yang ditemui Metro TV, Selasa (28/7/2015).
Ia juga bersyukur karena lokasi penangkapan ikan sudah tidak jauh. "Hanya dalam jarak belasan mil laut, kami sudah memperoleh tangkapan ikan seperti tuna dan cakalang," katanya.
Menurutnya, sebelum gencar dilakukan operasi, banyak nelayan asing dari Philipina yang beroperasi di sekitar perairan Halmahera. Mereka menggunakan peralatan lebih canggih dari nelayan lokal. Alhasil, tangkapan nelayan lokal berkurang drastis.
"Kejadian tersebut berlangsung cukup lama, sekitar 15 tahun," kata Hayatuddin Husen, nelayan lain.
Saat ini, kata Husen, dalam satu kali melaut ia dan para nelayan Ternate rata-rata memperoleh tangkapan ikan sebanyak empat hingga lima ton dalam sekali melaut menggunakan kapal fiber.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, Buyung Rajilun, mengatakan pemerintah daerah akan membantu nelayan menyediakan alat tangkap yang lebih canggih. "Agar tangkapan mereka semakin meningkat," ujarnya.
medcom.id, Ternate: Gencarnya pemberantasan pencurian ikan yang dilakukan pemerintah mulai membuahkan hasil. Setidaknya hal itu dirasakan nelayan asal Ternate, Maluku Utara.
Saat ini para nelayan mengaku gembira karena hasil tangkapan mereka selalu berlimpah setiap kali melaut. Kondisi ini baru mereka rasakan kembali setelah 15 tahun kesulitan mencari ikan.
"Kami selalu mencapai target tangkapan dalam beberapa bulan belakangan ini," kata Andriyano Arief, salah seorang nelayan yang ditemui
Metro TV, Selasa (28/7/2015).
Ia juga bersyukur karena lokasi penangkapan ikan sudah tidak jauh. "Hanya dalam jarak belasan mil laut, kami sudah memperoleh tangkapan ikan seperti tuna dan cakalang," katanya.
Menurutnya, sebelum gencar dilakukan operasi, banyak nelayan asing dari Philipina yang beroperasi di sekitar perairan Halmahera. Mereka menggunakan peralatan lebih canggih dari nelayan lokal. Alhasil, tangkapan nelayan lokal berkurang drastis.
"Kejadian tersebut berlangsung cukup lama, sekitar 15 tahun," kata Hayatuddin Husen, nelayan lain.
Saat ini, kata Husen, dalam satu kali melaut ia dan para nelayan Ternate rata-rata memperoleh tangkapan ikan sebanyak empat hingga lima ton dalam sekali melaut menggunakan kapal fiber.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, Buyung Rajilun, mengatakan pemerintah daerah akan membantu nelayan menyediakan alat tangkap yang lebih canggih. "Agar tangkapan mereka semakin meningkat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)