Yogyakarta: Pengawasan dan pengamanan arus mudik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkuat dengan pemanfaatan kamera pengawas atau CCTV untuk menentukan berbagai tindakan dalam manajemen rekayasa lalu lintas di lapangan.
"Ada 21 tambah 9 CCTV. Ini bergabung dengan CCTV yang sudah ada untuk pengawasan," kata Kepala Polda DIY, Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan, Rabu, 3 April 2024.
Keberadaan CCTV tersebut difungsikan untuk mengawasi kepadatan arus lalu lintas di berbagai akses jalan hingga membaca jumlah orang serta kendaraan.
"Ada CCTV yang berfungsi menghitung orang. Nanti akan bisa mengambil keputusan bisa buka (atau) tutup (akses jalan)," kata Suwondo.
Menurutnya, alat itu diperlukan jika memang benar perkiraan 11,7 pemudik masuk ke DIY. Meskipun, jutaan pemudik tersebut tak hanya memakai kendaraan pribadi, namun juga menggunakan sarana transportasi seperti kereta api (KA), bus, maupun pesawat.
Suwondo menyebut manajemen atau rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional di lapangan. Pihaknya menekankan pentingnya fungsi CCTV tersebut selain ditopang petugas di lapangan.
"Tidak ada penutupan (akses jalan) permanen. Situasi dinamis sehingga pengaturan dinamis. Misal malam ini ditutup, keesokan harinya dibuka," ucapnya.
Ia menambahkan hasil pengawasan CCTV akan menjadi dasar koordinasi aparat dengan petugas di lapangan maupun lintas lembaga. Petugas tersebut lantas berkomunikasi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan atas persoalan yang terjadi di lapangan.
"Di ruangan (kontrol CCTV) itu diputuskan langkahnya. Tidak perlu telepon Dinas Perhubungan dan lembaga lain. Misalnya, apakah kawasan tengah (kota) dikurangi. Yang mau melintas silakan jangan melalui tengah Kota Yogya," kata dia.
Yogyakarta: Pengawasan dan pengamanan arus mudik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkuat dengan pemanfaatan kamera pengawas atau CCTV untuk menentukan berbagai tindakan dalam manajemen rekayasa
lalu lintas di lapangan.
"Ada 21 tambah 9 CCTV. Ini bergabung dengan CCTV yang sudah ada untuk pengawasan," kata Kepala Polda DIY, Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan, Rabu, 3 April 2024.
Keberadaan CCTV tersebut difungsikan untuk mengawasi kepadatan arus lalu lintas di berbagai akses jalan hingga membaca jumlah orang serta kendaraan.
"Ada CCTV yang berfungsi menghitung orang. Nanti akan bisa mengambil keputusan bisa buka (atau) tutup (akses jalan)," kata Suwondo.
Menurutnya, alat itu diperlukan jika memang benar perkiraan 11,7 pemudik masuk ke DIY. Meskipun, jutaan pemudik tersebut tak hanya memakai kendaraan pribadi, namun juga menggunakan sarana transportasi seperti kereta api (KA), bus, maupun pesawat.
Suwondo menyebut manajemen atau rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional di lapangan. Pihaknya menekankan pentingnya fungsi CCTV tersebut selain ditopang petugas di lapangan.
"Tidak ada penutupan (akses jalan) permanen. Situasi dinamis sehingga pengaturan dinamis. Misal malam ini ditutup, keesokan harinya dibuka," ucapnya.
Ia menambahkan hasil pengawasan CCTV akan menjadi
dasar koordinasi aparat dengan petugas di lapangan maupun lintas lembaga. Petugas tersebut lantas berkomunikasi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan atas persoalan yang terjadi di lapangan.
"Di ruangan (kontrol CCTV) itu diputuskan langkahnya. Tidak perlu telepon Dinas Perhubungan dan lembaga lain. Misalnya, apakah kawasan tengah (kota) dikurangi. Yang mau melintas silakan jangan melalui tengah Kota Yogya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)