Malang: Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin, di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berinisial R, 10, mengalami luka sayat di bagian pipi usai bertengkar dengan teman sekolahnya. Pihak sekolah saat ini tengah menempuh jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah ini.
Kepala MI Roudlotut Tholibin, Muflichatul Mukarromah mengatakan, pihak sekolah telah berkomunikasi dengan keluarga korban. Bahkan, pihak sekolah juga sempat menawarkan untuk menanggung biaya rumah sakit korban.
"Kita sudah ke rumah sakit untuk menanggung biayanya. Pihak orang tua masih belum mau menerima, dan kita mau minta kekeluargaan saja. Ternyata itu kemarin ditolak," katanya, Kamis 2 November 2023.
Kasus pertengkaran antar siswa ini sendiri telah dilaporkan ke polisi oleh ayah korban CP, 31. Mukarromah menyebutkan bahwa pihak sekolah menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan saja.
"Saya sebagai kepala madrasah, sudah ke pihak korban untuk meminta maaf dan juga meminta untuk diproses secara kekeluargaan saja dan semua biaya akan saya tanggung. Berusaha terus seperti itu. Semoga mau. Harapan saya pihak R mau diajak secara kekeluargaan," jelasnya.
Kasus pertengkaran ini melibatkan dua siswa, yakni korban R yang duduk di bangku kelas IV SD dan kakak kelasnya yang berinisial H, kelas V SD. Mukarromah mengaku bahwa siswa H sehari-hari tinggal di pondok pesantren dan hingga saat ini orang tuanya masih belum mengetahui kasus ini.
"Belum (dikasih tahu). Saya masih belum cukup mental. Saya belum mampu untuk memberikan informasi tersebut. Kalau yang terlibat (siswa H) itu masih tetap sekolah. Tapi kalau untuk korban saya mau komunikasi secara langsung masalah sekolah," bebernya.
Sebelumnya, Kapolsek Dau, Kompol Triwik Winarni, mengatakan bahwa peristiwa pertengkaran antar siswa itu terjadi pada Selasa siang, 31 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa ini telah dilaporkan ke polisi oleh ayah korban, CP, 31, beberapa saat setelah kejadian.
"Menurut informasi, diduga terlapor mengajak berkelahi korban namun tidak ditanggapi. Ketika korban pergi, pelaku mengejar dengan membawa cutter. Tapi apakah itu disengaja atau tidak, atau karena dia dikejar lari terus kecoret atau bagaimana ya nanti kita dalami lagi," katanya, Rabu 1 November 2023.
Malang: Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin, di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berinisial R, 10, mengalami luka sayat di bagian pipi usai bertengkar dengan teman sekolahnya. Pihak sekolah saat ini tengah menempuh jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah ini.
Kepala MI Roudlotut Tholibin, Muflichatul Mukarromah mengatakan, pihak sekolah telah berkomunikasi dengan keluarga korban. Bahkan, pihak sekolah juga sempat menawarkan untuk menanggung biaya rumah sakit korban.
"Kita sudah ke rumah sakit untuk menanggung biayanya. Pihak orang tua masih belum mau menerima, dan kita mau minta kekeluargaan saja. Ternyata itu kemarin ditolak," katanya, Kamis 2 November 2023.
Kasus pertengkaran antar siswa ini sendiri telah dilaporkan ke polisi oleh ayah korban CP, 31. Mukarromah menyebutkan bahwa pihak sekolah menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan saja.
"Saya sebagai kepala madrasah, sudah ke pihak korban untuk meminta maaf dan juga meminta untuk diproses secara kekeluargaan saja dan semua biaya akan saya tanggung. Berusaha terus seperti itu. Semoga mau. Harapan saya pihak R mau diajak secara kekeluargaan," jelasnya.
Kasus pertengkaran ini melibatkan dua siswa, yakni korban R yang duduk di bangku kelas IV SD dan kakak kelasnya yang berinisial H, kelas V SD. Mukarromah mengaku bahwa siswa H sehari-hari tinggal di pondok pesantren dan hingga saat ini orang tuanya masih belum mengetahui kasus ini.
"Belum (dikasih tahu). Saya masih belum cukup mental. Saya belum mampu untuk memberikan informasi tersebut. Kalau yang terlibat (siswa H) itu masih tetap sekolah. Tapi kalau untuk korban saya mau komunikasi secara langsung masalah sekolah," bebernya.
Sebelumnya, Kapolsek Dau, Kompol Triwik Winarni, mengatakan bahwa peristiwa pertengkaran antar siswa itu terjadi pada Selasa siang, 31 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa ini telah dilaporkan ke polisi oleh ayah korban, CP, 31, beberapa saat setelah kejadian.
"Menurut informasi, diduga terlapor mengajak berkelahi korban namun tidak ditanggapi. Ketika korban pergi, pelaku mengejar dengan membawa cutter. Tapi apakah itu disengaja atau tidak, atau karena dia dikejar lari terus kecoret atau bagaimana ya nanti kita dalami lagi," katanya, Rabu 1 November 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)